Berita
China Siap Hadapi Tekanan AS dengan Sikap Tegas namun Damai
2025-02-16

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyampaikan sikap tegas negaranya terhadap tekanan yang diberikan oleh Amerika Serikat. Meskipun Beijing tidak menginginkan konflik dengan Washington, pihaknya siap untuk bertindak jika perlu. Dalam forum internasional, Wang Yi menegaskan bahwa China akan merespons setiap bentuk intimidasi dengan cara yang proporsional dan bijaksana. Langkah-langkah ekonomi seperti tarif impor tambahan dari kedua belah pihak telah memicu kekhawatiran tentang potensi eskalasi perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia ini. Selain itu, pembatasan teknologi oleh pemerintah AS juga menjadi sorotan utama dalam hubungan bilateral kedua negara.

Pernyataan kuat tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi pada Konferensi Keamanan Munich. Ia menjelaskan bahwa meski menghadapi berbagai tantangan, termasuk tarif impor tambahan dan pembatasan teknologi, China tetap berkomitmen untuk melanjutkan jalannya sebagai negara maju. Pada kesempatan tersebut, Wang Yi juga mengajukan harapan agar kedua negara dapat bekerja sama secara produktif. Seiring waktu, perseteruan antara kedua negara semakin memanas, terutama setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor 10% pada produk-produk China. Respons dari Beijing tidak kalah cepat; mereka membalas dengan memberlakukan bea masuk hingga 15% atas beberapa barang impor dari AS. Aksi saling tarik-menarik ini membawa ketidakpastian baru dalam hubungan perdagangan global.

Sementara itu, administrasi Biden tampaknya melanjutkan pendekatan keras terhadap China dengan memperketat aturan ekspor teknologi canggih. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memperlambat perkembangan industri chip semikonduktor di China. Mengenai hal ini, Wang Yi menegaskan bahwa China telah berkembang pesat melalui berbagai rintangan dan tidak akan gentar menghadapi tantangan baru. Dia mengutip kutipan dari Kitab Perubahan, sebuah karya klasik Cina, yang menekankan pentingnya kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi situasi sulit. Kutipan tersebut mencerminkan semangat tak kenal lelah yang dimiliki oleh bangsa China dalam menghadapi segala rintangan.

Dalam konteks modern, China terus bergerak maju dalam bidang teknologi, sekalipun menghadapi batasan-batasan dari luar negeri. Salah satu contoh nyatanya adalah pengembangan aplikasi AI bernama DeepSeek, yang dirancang untuk bersaing dengan platform-platform serupa dari AS. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada hambatan, inovasi dan kemajuan teknologi di China tetap berlanjut. Dengan demikian, hubungan antara kedua negara besar ini dipenuhi dengan dinamika kompleks, di mana diplomasi dan strategi ekonomi saling berinteraksi.

More Stories
see more