Pertarungan kelas berat yang memukau antara petinju Jerman Agit Kabayel dan veteran Cina Zhang Zhilei berakhir dengan kemenangan telak bagi Kabayel di ronde keenam. Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Kabayel menunjukkan dominasi luar biasa, terutama setelah Zhang mengalami kesulitan stamina sejak awal pertandingan. Meskipun Zhang sempat memberikan tantangan pada beberapa momen, ia akhirnya tidak mampu melawan serangan bertubi-tubi dari Kabayel, yang berhasil mengakhiri pertarungan pada menit ke-2:29 di ronde keenam.
Dalam suasana yang penuh semangat di Riyadh, Agit Kabayel, yang dikenal sebagai "Mike Tyson Eropa," berhadapan dengan petinju senior Zhang Zhilei. Pada malam hari yang berkesan, 23 Februari 2025, kedua petinju ini membuktikan kualitas mereka di atas ring. Pertarungan dimulai dengan Zhang mencoba mendominasi dengan pukulan-pukulan cepat, namun Kabayel lebih memilih untuk mengitari ring dan mencari celah.
Beranjak ke ronde kedua, Kabayel mulai menunjukkan agresivitasnya, fokus pada serangan ke bagian tengah tubuh Zhang. Kulit perut Zhang nampak memerah, menandakan efektivitas serangan tersebut. Di ronde ketiga, Zhang masih mencoba melawan dengan pukulan ke arah bawah, tetapi tampaknya stamina menjadi masalah besar bagi petinju berusia 42 tahun tersebut.
Pada ronde keempat, Kabayel semakin meningkatkan intensitasnya, sementara Zhang yang jelas-jelas kelelahan berusaha menggagalkan serangan lawannya dengan cara-cara yang tidak sportif, hingga mendapat peringatan dari wasit Mark Lyson. Di ronde kelima, meski sempat terjatuh setelah menerima pukulan kiri dari Zhang, Kabayel dengan cepat bangkit dan kembali menguasai jalannya pertandingan.
Satu menit memasuki ronde keenam, Zhang tiba-tiba terjatuh karena dua hook kiri ke arah tubuhnya. Meski wasit memisahkan kedua petinju, Kabayel kembali menyerang. Serangan puncaknya adalah sebuah hook kanan yang keras ke perut Zhang, diikuti oleh pukulan kiri ke ulu hati. Zhang, yang sudah lelah dan terluka, akhirnya tidak dapat melanjutkan pertarungan dan pertemuan ini berakhir pada menit 2:29 di ronde keenam.
Dengan kemenangan ini, Kabayel memperkuat posisinya sebagai salah satu petinju top di kelas berat dan siap untuk menantang juara dunia Oleksandr Usyk.
Dari perspektif seorang jurnalis, pertarungan ini menunjukkan pentingnya stamina dan strategi dalam olahraga tinju. Kabayel, dengan pendekatan yang cermat dan fisik yang prima, berhasil mengalahkan Zhang yang memiliki pengalaman lebih banyak. Ini mengingatkan kita bahwa usia dan stamina bisa menjadi faktor penentu dalam pertarungan yang ketat. Bagi para petinju muda, ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kondisi fisik dan mental selama persiapan pertandingan.