Pertunjukan musikal sinematik bertajuk City of Love telah memukau penonton dengan desain panggung yang inovatif dan teknologi terkini. Panggung ini menampilkan rotator berdiameter 18 meter serta enam layar LED yang menciptakan atmosfer romantis. Penampilan terakhir diselenggarakan pada Minggu, 16 Februari 2025, di Jakarta International Convention Center. Produser eksekutif Yanti Airlangga merasa bersyukur atas pengakuan MURI atas kualitas pertunjukan yang luar biasa.

Detail Menarik dari Pertunjukan City of Love

Dalam suasana yang penuh keajaiban, pertunjukan musikal sinematik City of Love telah menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi para penontonnya. Diadakan di Jakarta International Convention Center, pertunjukan ini menawarkan desain panggung yang unik dengan rotator berdiameter 18 meter. Selain itu, ada enam layar LED yang berfungsi untuk membawa penonton ke dalam dunia kisah cinta yang mempesona. Ditambah dengan layar besar di atas panggung, setiap detil visual dipresentasikan dengan sempurna. Pertunjukan ini mendapat apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pertunjukan panggung dengan sentuhan kelas dunia. Produser eksekutif, Yanti Airlangga, merasa sangat bangga atas pencapaian tersebut. Hari terakhir pertunjukan dilangsungkan pada Minggu, 16 Februari 2025, dimulai pukul 14.00 WIB. Jangan lewatkan kesempatan langka ini!

Dari perspektif seorang jurnalis, pertunjukan City of Love bukan hanya hiburan semata tetapi juga menjadi bukti bahwa industri hiburan lokal mampu menciptakan produksi berkualitas tinggi. Pengakuan dari MURI merupakan penghargaan yang patut dibanggakan dan memberikan motivasi bagi para seniman untuk terus berkarya. Bagi penonton, ini adalah kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan yang tidak hanya menghibur tapi juga menginspirasi.