Pertemuan antara Rusia dan AS di Arab Saudi tampaknya mengecualikan dua pihak kunci: Uni Eropa dan Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, telah menyatakan ketidakpercayaannya terhadap peran Eropa dalam proses perdamaian. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa negaranya tidak akan berpartisipasi dalam diskusi tersebut dan menganggap pertemuan tanpa kehadirannya sebagai langkah yang tidak produktif. Meski demikian, Zelensky memanfaatkan kesempatan kunjungannya ke Timur Tengah untuk mendiskusikan mediasi tahanan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan menandatangani beberapa kesepakatan penting.
Dalam suasana politik yang tegang, pertemuan diplomatik antara Rusia dan AS di Arab Saudi berlangsung tanpa kehadiran langsung dari Eropa dan Ukraina. Di tengah situasi ini, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan keraguan atas manfaat partisipasi Eropa dalam proses perdamaian. Ia bertanya-tanya tentang tujuan sebenarnya dari kehadiran mereka, apakah hanya untuk memberikan ide-ide yang mungkin justru memperpanjang konflik.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara tegas menolak ikut serta dalam pertemuan tersebut. Dalam perjalanan ke Uni Emirat Arab, ia menjelaskan bahwa pembicaraan tentang nasib Ukraina tanpa kehadiran langsungnya tidak akan menghasilkan solusi konkret. Kunjungan ini juga menjadi momen bagi Zelensky untuk membahas isu penting lainnya, termasuk mediasi tahanan melalui UEA, yang telah berhasil melepaskan ribuan tawanan.
Di Abu Dhabi, Zelensky juga menandatangani serangkaian kesepakatan perdagangan dengan pemimpin UEA, menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat hubungan bilateral. UEA telah berperan aktif sebagai mediator dalam pertukaran tahanan antara Ukraina dan Rusia, mencatat lebih dari 2.800 tahanan yang telah dibebaskan.
Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini menggambarkan kompleksitas diplomasi internasional di mana setiap negara berusaha mencapai tujuannya sendiri. Absennya Eropa dan Ukraina dalam pertemuan penting ini menyoroti pentingnya representasi langsung dalam proses perdamaian. Namun, upaya mediasi seperti yang dilakukan oleh UEA tetap menunjukkan adanya harapan untuk penyelesaian konflik melalui jalur damai dan kooperatif.