Pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang baru saja diselenggarakan, Partai Gerindra mengambil keputusan strategis penting dengan menetapkan lima poin. Salah satu poin yang mendapat perhatian luas adalah penetapan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden untuk Pilpres 2029. Keputusan ini diambil hanya 100 hari setelah pemerintahan berjalan, menjadi tanda sejarah baru dalam politik Indonesia. Para pengamat melihat langkah ini sebagai pesan kuat bagi para politisi muda agar tidak hanya bermimpi namun juga bersiap dalam kontestasi politik mendatang.

Kebijakan ini menegaskan komitmen Prabowo untuk menjalani dua periode kepemimpinan. Spekulasi tentang kemungkinan penyerahan posisi kepada Gibran Rakabuming Raka tanpa pemilu pun terbantahkan. Hardjuno Wiwoho, seorang pengamat hukum dan pembangunan, menekankan bahwa Prabowo dalam kondisi sehat dan siap memimpin negara selama dua periode penuh. Menurutnya, langkah ini juga mencerminkan fokus Prabowo pada kepentingan bangsa, bukan ikatan personal.

Hardjuno juga membahas isu utang budi dalam politik. Ia menyatakan bahwa seorang pemimpin harus merasa berutang budi kepada rakyat Indonesia, bukan kepada individu atau kelompok tertentu. Hal ini penting agar pemimpin dapat membuat keputusan yang adil dan transparan. Selain itu, salah satu janji besar Prabowo adalah memastikan bahwa tidak ada yang kebal hukum di masa pemerintahannya. Isu korupsi, terutama kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan obligasi rekap, menjadi perhatian utama. Pemerintah harus berani menegakkan hak tagih atas dana BLBI yang dijamin oleh para debitur, sehingga tidak ada konspirasi yang terjadi.

Dengan keputusan ini, Partai Gerindra telah memberikan sinyal kuat tentang arah politik nasional di masa depan. Prabowo Subianto menunjukkan kesiapannya untuk memimpin negara selama dua periode penuh, sambil tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip keadilan dan transparansi. Ini juga menandakan bahwa partai tersebut siap menghadapi tantangan besar dalam membangun Indonesia yang lebih baik.