Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritisi keputusan pemecatan seorang vokalis band yang juga bekerja sebagai guru di sebuah sekolah dasar. Kasus ini menyoroti pentingnya hak-hak pekerja dan perlindungan hukum bagi guru, serta mempertanyakan proses yang digunakan dalam pemutusan hubungan kerja tersebut. Organisasi ini menekankan bahwa pemecatan harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan pemerintah.
Debat publik terkait insiden ini mencakup pertimbangan hukum, etika profesi, dan hak asasi individu untuk berekspresi. Federasi menegaskan bahwa tindakan pemecatan yang diduga sewenang-wenang dapat melanggar regulasi yang ada dan merugikan reputasi institusi pendidikan. Selain itu, FSGI mendukung pemulihan hak Novi Citra Indriyati sebagai guru jika dia telah menjalankan tanggung jawabnya dengan profesionalisme.
Kasus pemecatan Novi Citra Indriyati membuka diskusi tentang pentingnya menghormati hak-hak pekerja, terutama mereka yang bekerja di bidang pendidikan. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan bahwa setiap pemutusan hubungan kerja harus mengikuti prosedur yang jelas dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Dalam hal ini, pemecatan tanpa alasan yang sahih dapat dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hak-hak tenaga pendidik.
Melalui keterangan resmi, Ketua Umum FSGI, Fahmi Hatib, menjelaskan bahwa pemecatan guru harus dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2007 tentang Guru, serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Perlindungan Guru. Dia menambahkan bahwa pemecatan yang tidak mengikuti prosedur tersebut dapat dinyatakan ilegal dan sewenang-wenang. Fahmi juga menekankan bahwa guru memiliki hak konstitusional untuk berekspresi, berpendapat, dan berkarya tanpa rasa takut akan sanksi yang tidak adil.
Kontroversi ini juga menyoroti isu hak asasi manusia dan bagaimana mereka dapat dipertahankan di lingkungan pendidikan. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengecam pemecatan Novi Citra Indriyati karena lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang ia nyanyikan. Organisasi ini menekankan bahwa aktivitas seni dan ekspresi pribadi seharusnya tidak menjadi alasan untuk pemutusan hubungan kerja, terutama jika guru tersebut telah menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional.
FSGI mendukung pemulihan hak Novi sebagai guru jika dia telah bekerja dengan dedikasi dan komitmen. Fahmi Hatib menegaskan bahwa pemecatan yang diduga akibat ekspresi seni tersebut adalah tindakan yang tidak adil dan melanggar hak-hak konstitusional. Dia juga menyerukan dukungan dari masyarakat untuk mengembalikan hak-hak Novi dan memastikan bahwa hak-hak guru lainnya tidak disalahgunakan atau direnggut secara sewenang-wenang. Federasi ini berkomitmen untuk melindungi integritas dan martabat para pendidik di seluruh negeri.