Berita
Peristiwa Menggugurkan Kandungan Menjerat Lolly, Anak Nikita Mirzani
2025-02-16

Pada akhir pekan lalu, masyarakat dihebohkan oleh informasi mengenai Lolly, anak dari selebriti terkenal Nikita Mirzani, yang diduga melakukan aborsi. Kasus ini mencuat melalui pernyataan kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution, yang menjelaskan bahwa aksi tersebut dilakukan dengan pengawasan jarak jauh melalui panggilan video. Peristiwa ini menimbulkan kontroversi dan mendapat berbagai reaksi dari publik.

Detail Peristiwa dan Kronologi

Pada tanggal 9 Mei 2024, Lolly alias Laura Meizani, putri pertama Nikita Mirzani, diketahui telah menjalani hubungan intim sebanyak sepuluh kali dengan Vadel Badjideh. Setelah mengetahui dirinya hamil, Lolly memutuskan untuk mengakhiri kehamilannya. Berdasarkan keterangan Razman, Lolly menggunakan metode aborsi dengan mengonsumsi pil tertentu yang dikombinasikan dengan minuman berkarbonasi untuk mempercepat prosesnya. Razman juga menyebutkan bahwa Lolly melakukan tindakan ini sambil berkomunikasi dengan Vadel melalui panggilan video.

Razman menekankan bahwa jika tindakan tersebut terbukti, Lolly dapat dikenakan hukuman karena melakukan tindak pidana aborsi. Meskipun Lolly masih berusia remaja, tindakan hukum tetap akan berlaku. Razman juga menambahkan bahwa jika Vadel mengetahui dan tidak menghentikan tindakan tersebut, ia juga bisa dimintai pertanggungjawaban hukum. Namun, jika Lolly melakukan tindakan ini tanpa paksaan atau bantuan dari pihak lain, maka tanggung jawab hukum lebih cenderung jatuh pada dirinya sendiri.

Berita ini mendapat sorotan luas dari masyarakat dan media. Publik mempertanyakan etika dan hukum yang berlaku dalam situasi seperti ini. Razman menegaskan bahwa bukti video call antara Lolly dan Vadel saat melakukan aborsi menjadi titik penting dalam kasus ini.

Dalam perspektif hukum, kasus ini menunjukkan kompleksitas yang tinggi. Seorang individu yang masih di bawah umur terlibat dalam tindakan serius yang memiliki konsekuensi hukum. Hal ini mengundang diskusi tentang perlunya pendidikan dan pemahaman hukum yang lebih baik bagi remaja, serta perlindungan hukum yang tepat bagi mereka yang rentan.

Dari sudut pandang sosial, kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya mendukung dan memberikan edukasi kepada remaja tentang kesehatan reproduksi dan hak-hak mereka. Ini juga menjadi peluang untuk memperbaiki sistem yang ada agar dapat mencegah insiden serupa di masa depan.

More Stories
see more