Dalam dunia musik Indonesia, muncul sosok Reza Arfandy yang menarik perhatian. Kakak dari Farah Quinn ini membawa latar belakang unik sebagai musisi kantoran yang telah menghabiskan satu dekade di negeri Paman Sam. Pengalamannya tersebut turut membentuk selera musiknya yang terinspirasi dari berbagai genre seperti rock klasik, Americana, dan southern rock. Sebelum memulai karier solonya, Reza aktif dalam sebuah band dan merilis beberapa lagu serta mini album. Selain itu, ia juga berkolaborasi dengan berbagai musisi lainnya. Pada akhir tahun 2024, Reza merilis single baru yang melibatkan keluarganya.
Berkat pengalamannya tinggal di Amerika Serikat selama sepuluh tahun, Reza Arfandy mengembangkan ciri khas musikal yang sangat unik. Di sana, dia menyerap ragam gaya musik, mulai dari rock klasik hingga blues, yang kemudian menjadi inspirasi utama dalam karyanya. Reza aktif bermain dalam grup musik bernama Strolling Wizards, di mana dia menciptakan sejumlah lagu hits. Selain itu, Reza juga bekerja sama dengan banyak musisi lain dalam proyek-proyek kolaboratif. Pada bulan Desember 2024, Reza merilis lagu baru bertajuk Devil’s Road, yang menampilkan suara istrinya, Gitasanti Djais, dan keahlian putranya, Regiandra Arfandy, dalam vokal dan piano.
Dari perspektif seorang penulis, cerita Reza Arfandy menunjukkan betapa pentingnya pengalaman hidup dalam membentuk identitas seni seseorang. Perjalanan Reza dari Amerika Serikat ke Indonesia bukan hanya sekadar pindah tempat, tetapi juga proses pencarian diri melalui musik. Karya-karyanya yang sarat dengan nuansa barat namun tetap melekat pada akarnya, memberikan warna baru dalam kancah musik Indonesia. Melalui kolaborasinya dengan keluarga, Reza juga menunjukkan bahwa musik adalah cara untuk menyatukan hati dan jiwa, tidak peduli batasan usia atau generasi.