Keputusan tegas diambil oleh PSSI dengan mencabut jabatan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20. Penunjukan ini dilakukan setelah performa yang kurang memuaskan dalam ajang Piala Asia U-20 2025. Kegagalan tim muda Garuda Nusantara untuk melanjutkan perjalanan mereka di babak grup telah mengecewakan banyak pihak dan mengakhiri harapan untuk berpartisipasi di Piala Dunia U-20 tahun yang sama.
Perhatian kini beralih ke Nova Arianto, sang pelatih Timnas Indonesia U-17, yang menghadapi tantangan serupa. Kompetisi Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi, yang akan berlangsung dari 3 hingga 20 April mendatang, menjadi ujian penting bagi tim ini. Ajang tersebut juga merupakan tahap kualifikasi menuju Piala Dunia U-17 2025. PSSI telah menetapkan target tinggi, yaitu lolos ke Piala Dunia, dan tekanan ini bisa berarti risiko besar bagi karier Nova Arianto jika gagal mencapai tujuan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini justru menjadi sumber motivasi kuat untuk meraih prestasi terbaik.
Nova Arianto optimis tentang peluang Timnas Indonesia U-17 untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan hanya membutuhkan posisi dua teratas di Grup C untuk maju ke babak perempat final, tim ini memiliki kesempatan yang lebih baik dibandingkan rekan-rekan senior mereka. Mereka akan berlaga melawan Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan dalam pertandingan-pertandingan yang menentukan. Meski tantangan tetap ada, semangat dan tekad kuat dari seluruh anggota tim dipercaya dapat membawa hasil positif bagi sepak bola Indonesia.
Dengan langkah-langkah tegas yang diambil oleh PSSI, pesan jelas disampaikan bahwa komitmen terhadap peningkatan prestasi sepak bola nasional tidak main-main. Tekanan yang dihadapi oleh para pelatih dan pemain seharusnya mendorong mereka untuk bekerja lebih keras dan berprestasi lebih baik. Ini bukan hanya tentang mencapai target, tetapi juga tentang membangun masa depan yang cerah bagi generasi muda pecinta bola di tanah air.