Pertumbuhan berkelanjutan menjadi fokus utama bagi PTPN Group dalam menciptakan model bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, masyarakat, dan tata kelola perusahaan. Perusahaan ini telah mengimplementasikan berbagai inisiatif strategis untuk mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan. Dalam sektor lingkungan, PTPN Group semakin aktif dalam penerapan praktik perkebunan berkelanjutan, termasuk pengelolaan limbah sawit dan optimalisasi energi terbarukan. Langkah-langkah konkret lainnya mencakup pemanfaatan biogas sebagai sumber energi alternatif, program reforestasi, serta adopsi teknologi digital dalam sistem manajemen perkebunan. Selain itu, PTPN Group juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui skema kemitraan yang lebih adil. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menegaskan bahwa keberlanjutan adalah kunci untuk menciptakan bisnis yang tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang.
Beragam inisiatif telah dilakukan oleh PTPN Group untuk mendukung tujuan keberlanjutan mereka. Salah satu langkah penting adalah penerapan praktik perkebunan yang ramah lingkungan. Perusahaan ini semakin gencar dalam mengelola limbah sawit dengan cara yang efisien dan berkelanjutan. Penggunaan biogas dari limbah pabrik kelapa sawit (PKS) sebagai sumber energi alternatif telah membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, PTPN Group juga aktif dalam program reforestasi dan agroforestry, yang bertujuan untuk memulihkan fungsi ekologi di lahan-lahan yang kurang produktif. Upaya ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas tanah dan biodiversitas.
Di bidang teknologi, PTPN Group telah mengadopsi teknologi digital dan Internet of Things (IoT) dalam sistem manajemen perkebunan. Implementasi sistem smart plantation telah memberikan dampak positif pada produktivitas tanaman seperti sawit dan tebu. Teknologi ini memungkinkan pemantauan real-time dan analisis data yang lebih akurat, sehingga dapat mengoptimalkan proses produksi dan meminimalkan limbah. Dengan demikian, PTPN Group dapat meningkatkan efisiensi operasional dan berkontribusi pada penurunan emisi karbon.
Berfokus pada dekarbonisasi, PTPN Group juga telah mengembangkan bioetanol berbasis tebu sebagai sumber energi baru terbarukan. Ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi jejak karbon. Selain itu, PTPN Group terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui skema kemitraan yang lebih adil dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga memperkuat ekosistem industri perkebunan nasional agar lebih kompetitif.
Mohammad Abdul Ghani menekankan bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar wacana, tetapi sudah menjadi bagian integral dari model bisnis PTPN Group. Komitmennya terhadap keberlanjutan telah mendapatkan penghargaan Indonesia Best CEO Awards 2024. Dengan visi transformasi berbasis keberlanjutan, PTPN Group berharap dapat menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan dan memberikan dampak positif yang luas kepada masyarakat dan lingkungan.