Ketika kabar duka datang dari luar negeri, Uya Kuya dan Astrid Kuya selalu siap bertindak cepat. Sebulan lalu, mereka bersama Miss Yuni kembali membantu proses pemulangan jenazah seorang PMI di Taiwan yang meninggal karena penyakit. Ini hanyalah satu dari banyak insiden yang menunjukkan komitmen kuat mereka untuk melindungi hak-hak PMI.
Sejak beberapa tahun terakhir, Uya Kuya tidak hanya berperan sebagai penyiar populer, tetapi juga sebagai pelopor dalam perlindungan PMI. Bersama anak-anaknya, Cinta Kuya dan Nino Kuya, ia telah aktif membantu PMI yang mengalami berbagai masalah serius, mulai dari sakit parah hingga OD GJ. Setiap kali ada PMI yang membutuhkan bantuan, Uya Kuya dan keluarganya selalu hadir dengan dedikasi penuh.
Tidak jarang, mereka harus bekerja keras mengatasi berbagai rintangan untuk memastikan PMI mendapatkan perlindungan yang layak. Dari mengurus dokumen hingga memfasilitasi transportasi, setiap detail dipikirkan dengan cermat agar proses pemulangan berjalan lancar dan aman.
Selain membantu PMI yang mengalami kesusahan medis, Uya Kuya dan Astrid Kuya juga berperan penting dalam membongkar kasus-kasus penipuan dan perdagangan manusia. Salah satu contoh nyata adalah advokasi mereka untuk puluhan PMI korban penipuan Love Scammer di Hong Kong dan Taiwan. Berkat upaya gigih mereka, pelaku berhasil ditangkap oleh Polda Jawa Timur, memberikan keadilan bagi para korban.
Di sisi lain, mereka juga telah membantu PMI yang terjebak dalam jaringan perdagangan manusia di negara-negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Filipina. Upaya ini bukan hanya tentang membawa PMI pulang, tetapi juga memastikan mereka mendapatkan dukungan psikologis dan hukum yang diperlukan.
Uya Kuya menekankan pentingnya menggunakan jalur resmi dan mendapatkan pelatihan profesional bagi PMI yang ingin bekerja di luar negeri. Menurutnya, hal ini dapat memperkuat peran negara dalam melindungi hak-hak PMI. Dengan persiapan yang matang, PMI dapat lebih siap menghadapi tantangan dan risiko yang mungkin dihadapi di tanah asing.
Perlunya pendampingan dan pengawasan ketat juga menjadi sorotan utama. Negara harus berperan aktif dalam memastikan bahwa PMI mendapatkan informasi yang benar dan tepat mengenai kondisi kerja di luar negeri. Dengan demikian, PMI dapat bekerja dengan aman dan merasa terlindungi di manapun mereka berada.