Pemimpin daerah terpilih di Kabupaten Malang, Sanusi, mengambil keputusan kontroversial dengan tetap berpartisipasi dalam acara retreat yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Acara ini berlangsung di Akademi Militer Magelang, meskipun ada instruksi tegas dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, untuk tidak menghadiri acara tersebut. Keputusan Sanusi ini mencerminkan dinamika politik yang kompleks dan peran penting dari berbagai partai pendukung.
Sanusi, yang merupakan kader PDIP, maju bersama pasangannya Lathifah Shohib dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasangan ini mendapat dukungan luas dari berbagai partai politik, termasuk PKB, Gerindra, Nasdem, PPP, PAN, Gelora, Perindo, PSI, Ummat, dan PBB. Juru bicara pasangan Sanusi-Lathifah, Ahmad Kusaeri, menjelaskan bahwa keputusan Sanusi didasarkan pada komitmen untuk menghormati rekomendasi dari partai-partai lain serta pemerintah pusat. "Keberangkatan beliau sudah direncanakan jauh hari sebelum adanya surat dari PDIP, dan bertujuan untuk menghargai persiapan yang telah dilakukan," ujar Kusaeri.
Kehadiran Sanusi di acara retreat menunjukkan sikapnya yang memprioritaskan harmoni antar partai pendukung dan kerjasama dengan pemerintah pusat. Meski ada ketidaksetujuan dengan partainya, langkah ini mencerminkan dedikasi Sanusi untuk membangun sinergi antara berbagai pihak demi kemajuan daerah. Sebagai Bupati terpilih, Sanusi berharap dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Malang melalui kolaborasi yang erat dengan semua elemen terkait.