Berita
China Meningkatkan Impor Minyak dari Afrika dan Brasil
2025-02-19

Pada awal tahun ini, China memperluas sumber impor minyaknya ke Afrika dan Brasil sebagai respons terhadap fluktuasi harga di pasar global. Menurut laporan yang diterbitkan oleh sebuah agensi berita internasional, langkah ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk kenaikan harga minyak di Timur Tengah serta gangguan pasokan akibat sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia dan Iran. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam volume impor minyak mentah dari negara-negara Afrika dan Brasil. Situasi ini mencerminkan strategi diversifikasi sumber daya energi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan energi China.

Peningkatan Impor Minyak Mentah dari Afrika dan Brasil

Dalam beberapa bulan terakhir, industri energi China telah mengalami perubahan strategis dalam mendapatkan pasokan minyak mentah. Di tengah ketidakpastian geopolitik dan fluktuasi harga minyak dunia, perusahaan-perusahaan energi di China mulai beralih ke pasar baru untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu contohnya adalah Yulong Petrochemical, sebuah perusahaan energi besar yang berbasis di provinsi Shandong, yang telah mengamankan sejumlah pengiriman minyak mentah dari Angola dan Nigeria. Volume impor minyak mentah dari Brasil juga meningkat pesat, mencapai angka tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Pengiriman-pengiriman ini diharapkan akan tiba pada bulan Maret dan April mendatang, membantu memenuhi kebutuhan operasional kilang-kilang baru dengan kapasitas produksi yang tinggi.

Situasi ini mencerminkan upaya China untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok tradisional seperti Arab Saudi dan Rusia, yang saat ini menghadapi tantangan tersendiri. Dengan adanya sanksi internasional dan kenaikan harga minyak, China mencari alternatif lain untuk menjaga stabilitas pasokan energinya. Analisis data menunjukkan bahwa impor minyak mentah dari Brasil dan Angola mengalami pertumbuhan masing-masing 49% dan 36% secara bulanan, menjadi bukti nyata dari reorientasi strategis ini.

Seorang analis senior dari perusahaan riset energi Vortexa menyatakan bahwa tren ini diperkirakan akan berlanjut hingga paruh kedua Februari, dengan volume impor minyak mentah dari Brasil mencapai 3 juta metrik ton atau setara dengan 800.000 barel per hari. Ini merupakan level tertinggi dalam delapan bulan terakhir, menunjukkan komitmen kuat dari China untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan produsen minyak di Afrika dan Amerika Selatan.

Berbagai jenis minyak mentah, termasuk Dalia, Plutonio, dan Girassol dari Angola, serta Nemba dari Nigeria, telah dibeli oleh Yulong Petrochemical. Langkah ini tidak hanya membantu perusahaan memenuhi kebutuhan operasionalnya tetapi juga memperluas jejak bisnisnya di pasar internasional.

Di sisi lain, Arab Saudi, yang biasanya menjadi pemasok minyak mentah terbesar kedua ke China setelah Rusia, telah menaikkan harga minyak mentahnya untuk pengiriman bulan Maret. Kenaikan harga ini merupakan yang tertinggi dalam lebih dari satu tahun terakhir, memberikan tekanan tambahan bagi pembeli di Asia.

Dengan demikian, China terus berupaya untuk memperluas jaringan pasokan minyaknya melalui kerja sama dengan produsen-produsen baru, seiring dengan perubahan dinamika pasar global.

Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa langkah ini menunjukkan betapa pentingnya bagi negara-negara besar untuk memiliki fleksibilitas dalam mengelola sumber daya energi mereka. Strategi diversifikasi sumber impor minyak yang dilakukan oleh China dapat menjadi pelajaran bagi negara-negara lain yang berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber energi tunggal. Hal ini juga menyoroti pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan kondisi pasar global.

More Stories
see more