Anggota biro politik Hamas, Basem Naim, menyatakan kesiapan pihaknya untuk menyerahkan administrasi Jalur Gaza kepada badan Palestina yang mewakili seluruh rakyat Palestina. Naim menekankan bahwa kelompoknya siap bekerja sama dengan pemerintahan persatuan atau lembaga khusus yang dibentuk untuk mengelola wilayah tersebut. "Kami mendukung solusi yang melibatkan semua pihak dan berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil," ujarnya.

Ketegangan terus melanda wilayah ini, terutama setelah serangan Israel di Tepi Barat utara. Naim mengkritik sikap dunia internasional yang dinilai diam terhadap situasi tersebut. "Kami mengajak komunitas global untuk lebih proaktif dalam mengawal perdamaian," katanya. Selain itu, dia juga merujuk pada pentingnya memastikan keamanan bagi pengungsi Palestina di berbagai kamp pengungsian.

Pertanyaan tentang masa depan gencatan senjata dan pembebasan jenazah empat tawanan Israel menjadi fokus perhatian. Naim menegaskan bahwa langkah-langkah awal harus dipenuhi sebelum ada perkembangan lebih lanjut. "Kami menuntut penegakan kesepakatan yang telah disepakati, termasuk pembebasan 620 tahanan Palestina," tambahnya. Dia juga menyoroti pentingnya menjaga integritas proses damai dan memastikan bahwa semua pihak bertanggung jawab atas komitmennya.

Situasi di wilayah Palestina membutuhkan pendekatan diplomasi yang kuat dan konsisten dari semua pihak. Kerjasama antar bangsa sangat diperlukan untuk membawa kedamaian dan stabilitas ke daerah konflik ini. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Hamas menunjukkan niat baik untuk mencapai perdamaian, namun tetap mempertahankan hak-hak rakyat Palestina. Dengan demikian, dialog dan mediasi internasional menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua pihak.