Dengan kemenangan yang mengejutkan, Keyshawn Davis berhasil meraih gelar juara dunia kelas ringan WBO setelah hanya 13 pertarungan profesional. Dalam pertarungan melawan Denys Berinchyk, petinju asal Amerika ini menunjukkan keunggulan yang signifikan. Di ronde keempat, Davis mengakhiri pertarungan dengan serangan tepat ke tubuh lawannya, yang membuat Berinchyk terjatuh dan wasit menghentikan pertandingan. Prestasi ini menjadikan Davis sebagai salah satu petinju termuda yang berhasil memenangkan gelar dunia dalam jumlah pertarungan paling sedikit.
Pertarungan ini membuktikan bahwa Davis memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi tinju kelas ringan. Berinchyk tampak kesulitan menghadapi gaya bertarung Davis, sering kali melakukan taktik keluar-masuk atau clinch untuk menghindari pukulan. Namun, strategi ini tidak cukup efektif, karena Berinchyk hanya mendaratkan sekitar 11,6% dari total pukulan yang dilancarkannya. Sebaliknya, Davis mampu memanfaatkan momen-momen penting untuk memberikan pukulan-pukulan krusial yang akhirnya memenangkan pertarungan tersebut.
Setelah kemenangan spektakuler ini, Davis berbicara tentang ambisinya untuk menghadapi petinju-petinju top lainnya di divisi kelas ringan. Dia menyatakan siap bertarung dengan siapa pun yang berani melawannya, termasuk juara IBF Vasiliy Lomachenko dan juara WBA Gervonta Davis. Meskipun ada beberapa hambatan dalam mencapai pertarungan-pertarungan tersebut, Davis tetap optimis dan siap menghadapi tantangan apa pun. Kemenangannya membuka peluang baru dalam karir tinju Davis, menunjukkan bahwa dia adalah petinju yang patut diperhitungkan di kancah internasional.