Pertandingan Liga 1 antara Persija Jakarta dan Persib Bandung yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, pada Minggu (16/2/2025) berakhir dengan insiden memprihatinkan. Beberapa suporter harus dilarikan ke rumah sakit setelah terjadi kericuhan di luar stadion. Meski pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2, suasana pasca-pertandingan menjadi tidak terkendali ketika sekelompok orang diduga sebagai suporter Persib Bandung diserang oleh pendukung lainnya. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keamanan dan kerukunan dalam olahraga.

Insiden tersebut terjadi setelah pertandingan antara dua klub besar sepak bola Indonesia berakhir. Para penonton mulai meninggalkan tribun secara tertib, namun tiba-tiba ada teriakan yang menyebutkan adanya suporter dari tim tamu. Situasi ini langsung memicu reaksi keras dari suporter tuan rumah yang kemudian mengejar orang-orang yang dicurigai sebagai pendukung Persib hingga ke area tangga stadion. Akibatnya, terjadi pengeroyokan terhadap beberapa individu yang diduga merupakan suporter Persib.

Berdasarkan pantauan, polisi yang berjaga di lokasi cepat bereaksi untuk melerai situasi yang semakin memanas. Petugas medis juga segera mendatangi korban di balik tangga stadion. Salah satu korban tampak mengalami luka serius di bagian wajah dan langsung dibawa ke rumah sakir menggunakan ambulans. Informasi lebih lanjut menunjukkan bahwa tidak hanya satu korban yang menjadi sasaran pengeroyokan tersebut.

Dalam pertandingannya, Persib Bandung berhasil menahan imbang tuan rumah Persija Jakarta dengan skor akhir 2-2. Tim tuan rumah sempat unggul dua gol tanpa balas di babak pertama melalui aksi Gustavo Almeida dan Firza Andika. Namun, Persib mampu menyamakan kedudukan di babak kedua berkat gol Nick Kuipers dan David da Silva. Meskipun hasil pertandingan cukup menarik, insiden pasca-laga menjadi sorotan utama.

Incidennya menyoroti pentingnya pengamanan yang lebih ketat serta edukasi kepada suporter tentang pentingnya menjaga keamanan dan kerukunan selama pertandingan. Kejadian seperti ini tidak hanya membahayakan keselamatan para penonton tetapi juga merusak reputasi olahraga yang seharusnya menjadi ajang persaudaraan. Semoga insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait.