Seorang pejabat militer senior Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menegaskan bahwa Washington telah siap menghadapi potensi ancaman nuklir dari Korea Utara. Mayor Jenderal Jason Armagost, yang memimpin Angkatan Udara ke-8 dan Pusat Operasi Serangan Global Gabungan, menyatakan bahwa AS memiliki sistem pertahanan nuklir yang sangat canggih, dikenal sebagai triad nuklir. Sistem ini mencakup rudal darat, udara, dan laut yang dapat digunakan untuk merespons serangan nuklir. Peringatan ini muncul saat rezim Kim Jong-un terus melanjutkan pengembangan program senjata nuklirnya, termasuk kemampuan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru mereka.
Pernyataan tegas tersebut disampaikan oleh Armagost dalam sebuah acara yang diadakan oleh organisasi non-profit Korea Society. Sebagai komandan operasi pesawat pengebom strategis seperti B-1, B-2, dan B-52, Armagost menjelaskan bahwa triad nuklir AS merupakan pilar utama dalam strategi pencegahan. Rudal balistik antarbenua yang berada dalam kondisi siaga, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, serta pesawat pengebom strategis menjadi elemen penting dalam spektrum pencegahan strategis ini. Meskipun Korea Utara telah menunjukkan kemajuan dalam kemampuan ICBM-nya, Armagost percaya bahwa sistem triad nuklir AS akan tetap sulit dilawan.
Bulan lalu, Kepala Komando Utara AS, Jenderal Gregory Guillot, juga memberikan peringatan tentang potensi ancaman Korea Utara. Menurutnya, Pyongyang sekarang mungkin memiliki kemampuan untuk menyerang target di Amerika Utara menggunakan ICBM terbarunya, Hwasong-19. Namun, Armagost menekankan bahwa meskipun Korea Utara memiliki ICBM yang "bermasalah", negara tersebut akan menghadapi tantangan besar dalam mengatasi sistem pertahanan AS. Dengan demikian, AS tetap fokus pada kesiapan dan koordinasi dengan sekutunya, termasuk Korea Selatan, untuk menghadapi segala kemungkinan ancaman.
Dalam konteks geopolitik yang semakin rumit, pernyataan Armagost menunjukkan komitmen AS untuk mempertahankan stabilitas regional dan global melalui kekuatan triad nuklir. Sistem ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah serangan langsung terhadap wilayah AS, tetapi juga untuk mendukung keamanan sekutu-sekutunya. Melalui integrasi rudal balistik antarbenua, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan pesawat pengebom strategis, AS berusaha memastikan bahwa setiap ancaman nuklir dapat ditangani secara efektif dan cepat.