Berita
Kemenangan Heroik Kerajaan Bone Melawan Penjajah Belanda di Sulawesi Selatan
2025-02-21

Dalam sebuah perjuangan epik yang berlangsung di tanah Sulawesi Selatan, pasukan Kerajaan Bone menunjukkan keberanian luar biasa dalam menghadapi penjajah Belanda. Pertempuran ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan tak bisa dimatikan oleh kekuatan asing. Meski hanya dengan senjata sederhana, prajurit Bone berhasil meraih kemenangan gemilang, bahkan merebut dua unit meriam milik musuh. Perlawanan ini tidak hanya membuktikan kegagahan pasukan lokal, tetapi juga menjadi simbol perjuangan rakyat untuk mempertahankan kedaulatan.

Pertempuran Bersejarah di Bumi Bone

Berada di tengah-tengah pemandangan alam yang indah, pertempuran heroik ini terjadi pada bulan Oktober. Ketika musim gugur mulai memunculkan warna-warninya, pasukan Belanda dipimpin oleh Kapten Le Clerq mencoba menerobos wilayah Bone. Namun, mereka tak menyadari bahwa para prajurit setempat telah bersiap dengan tekad bulat untuk mempertahankan tanah air.

Sekitar 3.000 prajurit Bone bergerak cepat dan strategis, mendesak pasukan Belanda yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Di bawah kepemimpinan yang bijaksana, mereka berhasil mengusir pasukan penjajah dari beberapa pos penting seperti Pangkajene dan La'bbakang. Bahkan, kerajaan Tanete berhasil dikuasai kembali, serta raja yang sebelumnya digulingkan dapat dikembalikan ke takhtanya.

Di Bulu Seppong, sekitar 24 kilometer dari Makassar, pasukan Belanda yang dipersenjatai dengan 173 meriam bertemu dengan perlawanan sengit dari prajurit Bone. Dalam pertempuran yang melelahkan ini, pasukan Bone berhasil meraih kemenangan telak. Mereka tidak hanya merampas dua unit meriam musuh, tetapi juga menguasai jalur penting yang menghubungkan Makassar dan Maros.

Berbekal kemenangan ini, pasukan Bone semakin bersemangat untuk melanjutkan perlawanan. Mereka mengirim ekspedisi ke berbagai daerah, mengusir penguasa-penguasa boneka yang ditunjuk Belanda, dan memperluas pengaruh mereka hingga ke seluruh Semenanjung Sulawesi Selatan.

Gubernur Jenderal Belanda akhirnya harus merencanakan serangan besar-besaran untuk menghadapi ancaman ini. Namun, upaya tersebut belum tentu bisa mengubah nasib penjajah yang sudah terjepit di bumi ini.

Pertempuran ini membuktikan bahwa semangat perlawanan yang tumbuh dari dalam hati rakyat akan selalu menjadi kekuatan tak terbendung. Bagi kita sebagai pembaca, cerita ini mengajarkan bahwa nilai-nilai keberanian, persatuan, dan keteguhan hati akan selalu menjadi senjata terbaik dalam menghadapi segala tantangan. Kita diajak untuk menghargai sejarah dan belajar dari perjuangan leluhur agar dapat terus membangun masa depan yang lebih baik.

More Stories
see more