Seorang artis Indonesia-Prancis, Anggun C Sasmi, telah menjadi pusat perhatian setelah mendapat tuduhan sebagai pendukung Israel dan zionis. Kontroversi ini bermula dari unggahan di akun media sosial @zionistsinmusic yang memicu berbagai reaksi di platform digital. Akun tersebut mengklaim bahwa Anggun memiliki afiliasi positif dengan Israel melalui sejumlah bukti yang disajikan, termasuk komentar lama dan perilaku selama ajang Eurovision.

Berawal dari Media Sosial: Perdebatan Mengenai Dukungan Anggun kepada Israel

Tuduhan terhadap Anggun C Sasmi dimulai ketika akun X @zionistsinmusic mengekspos foto dan beberapa unggahan yang dikaitkan dengan dukungan terhadap Israel. Hal ini memicu perdebatan luas di kalangan netizen. Postingan tersebut mencoba memperkuat klaimnya dengan menunjukkan momen-momen tertentu yang dianggap relevan.

Akun tersebut menyebutkan bahwa Anggun, dalam kapasitasnya sebagai juri Eurovision, memberikan poin tertinggi kepada kontestan asal Israel. Tindakan ini dilihat sebagai bentuk dukungan nyata. Selain itu, beberapa cuitan lama Anggun juga digali kembali, di mana ia menggunakan hashtag yang berkaitan dengan Israel. Unggahan tersebut dipandang oleh beberapa pihak sebagai indikasi afiliasi positif terhadap negara tersebut. Misalnya, komentar seperti “#Israel on aime!” dan “On aime les basket Gold #Israel” yang dibuat beberapa tahun lalu.

Mengulas Bukti dan Reaksi Publik: Apa Kata Netizen?

Publik bereaksi beragam terhadap tuduhan yang dilontarkan oleh @zionistsinmusic. Beberapa orang mendukung klaim tersebut sementara yang lain membela Anggun, menyatakan bahwa konteks dan niat harus diperjelas lebih lanjut. Diskusi ini tidak hanya terjadi di media sosial tetapi juga menyebar ke berbagai platform diskusi online.

Salah satu bukti utama yang disodorkan adalah saat Anggun memberikan 12 poin kepada kontestan asal Israel dalam ajang Eurovision. Aksi ini dianggap sebagai bentuk dukungan yang signifikan. Selain itu, unggahan lama Anggun tentang Israel juga diperbincangkan ulang. Misalnya, tweet yang menggunakan hashtag #Israel dan #EurovisionFR pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, banyak yang berpendapat bahwa penilaian kontes musik dan komentar pribadi tidak cukup untuk menetapkan seseorang sebagai pendukung zionis. Diskusi ini mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara budaya pop dan politik internasional.