Dalam sebuah kisah yang mengharukan, Pangeran William, pewaris takhta Kerajaan Inggris, mengejutkan banyak orang dengan mimpinya yang tak biasa. Sejak lahir, ia ditakdirkan untuk menjadi Raja Inggris. Namun, dalam masa kecilnya, ia memiliki impian yang sangat emosional terkait kariernya di masa depan, semata-mata untuk ibunya, Putri Diana. Kisah ini mencerminkan hubungan yang erat antara William dan ibunya serta menunjukkan sisi lain dari seorang pangeran yang akan menjadi raja.

Pangeran Muda dengan Impian Tak Terduga

Berada di negeri bersejarah Inggris, Pangeran William, putra tertua Raja Charles III dan Putri Diana, lahir pada bulan Juni 1982. Sejak awal hidupnya, William telah diletakkan dalam garis suksesi kerajaan. Meski demikian, ketika masih anak-anak, ia pernah membayangkan jalan hidup yang berbeda dari tugas-tugas kerajaan yang menantinya.

Dalam buku biografi Diana: Her True Story in Her Own Words, penulis Andrew Morton mengungkapkan bahwa saat berusia sepuluh tahun, William berbicara dengan ibunya tentang masa depannya. Dengan penuh kasih sayang, ia menyatakan keinginannya untuk menjadi polisi agar dapat melindungi ibunya. “Kalau sudah besar nanti, aku ingin menjadi polisi supaya bisa melindungimu, ibu,” kata William kepada Diana. Adiknya, Harry, yang lebih muda, langsung menimpali dengan nada riang, “Oh tidak, kau tidak bisa! Kau harus menjadi Raja.”

Minat William terhadap dunia kepolisian ternyata juga diturunkan kepada putranya, Pangeran George. Dalam pertemuan dengan petugas keterlibatan pemuda Jayne Richardson dari Kepolisian Metropolitan di Istana Kensington pada tahun 2018, William membagikan cerita tentang obsesi George dengan dunia kepolisian.

Kisah ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara William dan keluarganya, serta bagaimana mimpi-mimpi kecil mereka membentuk karakter mereka di masa depan.

Berita ini membawa kita pada refleksi tentang bagaimana takdir dan impian bisa saling bertautan. Bagi pembaca, cerita Pangeran William mengajarkan bahwa meskipun kita mungkin memiliki jalan yang sudah ditentukan, tetap ada ruang untuk mengejar mimpi dan menghargai orang-orang yang kita cintai. Kisah ini juga menunjukkan pentingnya mendengarkan hati sendiri dan merawat hubungan keluarga dengan penuh kasih sayang.