Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan keimanan masyarakat, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengadakan acara sosialisasi layanan zakat. Acara ini bertujuan untuk memperkuat semangat gotong royong dan menumbuhkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily menekankan pentingnya peran kedermawanan dalam membangun ketahanan nasional. Kepala Baznas Noor Achmad juga menyampaikan bahwa pengelolaan zakat yang baik dapat membawa ketenteraman bagi bangsa Indonesia.

Sosialisasi Layanan Zakat: Langkah Strategis Menuju Ketahanan Nasional

Pada hari Selasa, 25 Februari 2025, di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas Jakarta, digelar sebuah acara penting yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara lembaga pemerintah dan masyarakat. Dalam suasana yang penuh antusiasme, para pemimpin dari Lemhannas dan Baznas berkumpul untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya layanan zakat.

Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk pelayanan masyarakat tetapi juga sebagai wujud pengabdian kepada bangsa. Beliau menyoroti laporan World Giving Index (WGI) yang menunjukkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Ini menjadi bukti kuat bahwa nilai-nilai sosial dan gotong royong telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas nasional.

Kepala Baznas, Noor Achmad, menjelaskan bahwa Baznas berkomitmen untuk memastikan bahwa zakat disalurkan secara optimal dan bermanfaat bagi penerima manfaat. Beliau juga menekankan pentingnya implementasi semangat Pancasila dalam pengelolaan zakat. Menurutnya, zakat bukan hanya jembatan Islam, tetapi juga alat untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Sekretaris Utama Lemhannas Komjen RZ Putra, Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum, Pimpinan Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, serta Pimpinan Bidang SDM dan Hukum Kolonel CAJ (Purn) Nur Chamdani.

Dari perspektif seorang jurnalis, acara ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan harmoni sosial. Melalui pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme, kita dapat melihat langkah-langkah konkret untuk membangun ketahanan nasional yang lebih kuat. Inspirasi yang diambil adalah bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam kontribusi sosial, dan ini harus didorong melalui pendidikan dan pemahaman bersama.