Pada hari Minggu, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara ke beberapa wilayah di Lebanon timur dan selatan, yang bertepatan dengan pemakaman pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Serangan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai pelanggaran gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Laporan menyebutkan bahwa serangan tersebut menargetkan beberapa kota dan menyebabkan cedera pada seorang gadis Suriah. Militer Israel mengonfirmasi serangan ini, mengklaim menargetkan lokasi militer Hizbullah yang berisi amunisi dan senjata.
Pada hari Minggu, dalam suasana tegang, jet-jet tempur dari negara Zionis meluncurkan serangan udara ke berbagai wilayah di Lebanon timur dan selatan. Kejadian ini terjadi saat ribuan pelayat berkumpul untuk menghadiri pemakaman pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Pesawat-pesawat tersebut juga terlihat mengudara di atas area pemakaman, menambah ketegangan situasi.
Laporan dari sumber-sumber lokal mencatat bahwa serangan udara menargetkan beberapa kota, termasuk Zrariyeh, Zibqin, Al-Qlaiaah, Jannata, Deir Qanoun Al Naher, dan Maaroub di Lebanon selatan. Di daerah Al-Qlaiaah, seorang gadis Suriah dilaporkan terluka dan langsung mendapat perawatan medis. Serangan juga melanda daerah Brisa di Lebanon timur, namun tidak ada laporan korban jiwa.
Menurut militer Israel, serangan ini ditujukan kepada lokasi militer Hizbullah yang diduga menyimpan amunisi roket dan senjata lainnya di Baalbek serta beberapa lokasi lain di Lebanon selatan. Namun, klaim tentang pesawat nirawak Israel di Beirut dibantah oleh sumber-sumber Lebanon, yang menyatakan bahwa pesawat tersebut berasal dari militer Lebanon.
Dari perspektif seorang jurnalis, serangan ini mengingatkan kita akan kompleksitas konflik di Timur Tengah. Pelanggaran gencatan senjata ini dapat memicu eskalasi baru, sehingga penting bagi semua pihak untuk menjaga stabilitas dan mencari solusi damai. Harapan kami adalah agar kedua belah pihak dapat menahan diri dan fokus pada dialog untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.