Dalam upaya mewujudkan kemandirian energi nasional, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mendukung penuh visi Asta Cita Kedaulatan Energi yang diusung oleh pemerintahan baru. Visi ini bertujuan untuk mengembalikan Pertamina ke bentuk asalnya sebagai perusahaan negara yang langsung berada di bawah kendali Presiden. Menurut Presiden FSPPB, Arie Gumilar, langkah ini akan membawa efisiensi biaya, peningkatan kinerja perusahaan, dan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa. Selain itu, reintegrasi struktur perusahaan dari holding-subholding menjadi terintegrasi hulu-hilir diharapkan dapat menciptakan bisnis yang lebih tangguh dan mempermudah jaminan pasokan BBM bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pengembalian Pertamina: Dampak dan Manfaat bagi Bangsa
Pada Jumat (21/2/2025), di Surabaya, Presiden FSPPB, Arie Gumilar, menyatakan bahwa pengembalian Pertamina ke bentuk asalnya sebagai perusahaan negara yang langsung berada di bawah kendali Presiden merupakan langkah strategis yang penting. Di musim semi politik ekonomi, langkah ini diharapkan dapat menekan harga BBM secara signifikan, meratakan distribusi BBM, dan meningkatkan kinerja Pertamina secara keseluruhan.
Arie menjelaskan bahwa reintegrasi Pertamina dari struktur holding-subholding menjadi terintegrasi dari hulu hingga hilir akan meningkatkan efisiensi operasional. Ini juga dapat mengurangi beban perusahaan, terutama dari sisi pajak transaksi antar anak usaha, serta menciptakan bisnis yang lebih tangguh terhadap ketidakstabilan harga komoditas. "Langkah ini juga akan mempermudah Pertamina dalam menjamin ketersediaan pasokan BBM bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Dengan kembali menjadi perusahaan negara yang berada langsung di bawah kendali Presiden, pengawasan akan lebih mudah. Peningkatan lifting produksi minyak gas nasional dan penyediaan BBM akan lebih optimal. Harga BBM diharapkan dapat lebih terkendali, distribusi energi akan lebih merata, serta kinerja operasional Pertamina secara keseluruhan akan meningkat.
FSPPB siap mengawal dan mendukung proses transformasi ini hingga terealisasi. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk cendekiawan, akademisi, dan seluruh rakyat Indonesia, untuk bersama-sama mendukung upaya pengembalian Pertamina sebagai Perusahaan Negara Terintegrasi Hulu-Hilir di bawah kendali Presiden.
Dengan demikian, kedaulatan energi nasional dapat terwujud demi kemandirian dan kemajuan bangsa.
Dari perspektif seorang jurnalis, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat sektor energi nasional. Transformasi Pertamina bukan hanya soal efisiensi dan kinerja perusahaan, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses yang adil dan merata terhadap sumber daya energi. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian energi yang berkelanjutan, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.