Berita
AS Mendorong Gencatan Senjata antara Rusia dan Ukraina Sebelum Paskah
2025-02-17

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) berusaha mendorong gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina sebelum Paskah, yang jatuh pada 20 April 2025. Utusan khusus AS untuk kedua negara tersebut, Keith Kellogg, menyatakan bahwa rencana perdamaian ini bisa terwujud dalam beberapa minggu atau bahkan hari. Meskipun tujuan ini dianggap ambisius oleh beberapa pejabat Eropa, pembicaraan perdamaian akan dimulai dengan pertemuan antara perwakilan Rusia dan AS di Arab Saudi.

Langkah-langkah Diplomasi untuk Perdamaian

Pemerintah AS telah mengambil langkah-langkah aktif untuk mencapai gencatan senjata antara dua negara yang bertikai. Dalam upaya ini, utusan khusus AS, Keith Kellogg, menegaskan bahwa pihaknya berharap dapat mencapai kesepakatan perdamaian dalam waktu singkat. Menurut laporan, pembicaraan awal akan melibatkan perwakilan dari Rusia dan AS di Arab Saudi. Langkah ini merupakan bagian dari usaha diplomasi intensif yang dilakukan oleh pemerintah AS untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

Menurut sumber-sumber yang diberikan pengarahan tentang pembicaraan ini, pemerintah AS telah memberi tahu pejabat Eropa tentang keinginannya untuk mencapai gencatan senjata sebelum Paskah. Namun, beberapa pejabat Eropa menganggap target ini agak ambisius dan mungkin tidak realistis. Meski demikian, AS tetap optimis bahwa rencana ini dapat direalisasikan dalam beberapa minggu atau bahkan hari. Pembicaraan perdamaian ini bertujuan untuk membuka jalan bagi resolusi damai yang berkelanjutan di antara kedua belah pihak yang berselisih.

Keterlibatan Eropa dalam Proses Perdamaian

Meskipun AS berusaha keras untuk memfasilitasi dialog antara Rusia dan Ukraina, peran Eropa dalam proses ini tampaknya dibatasi. Utusan khusus AS, Keith Kellogg, menjelaskan kepada para diplomat tinggi Eropa bahwa mereka tidak akan memiliki tempat dalam negosiasi langsung. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Inggris dan Uni Eropa, yang khawatir harus menanggung beban keamanan pasca-perang di Ukraina.

Kellogg membenarkan pengecualian Eropa dengan merujuk pada Perjanjian Minsk-2, yang disahkan pada tahun 2015 antara Ukraina dan dua wilayah yang memisahkan diri, Donetsk dan Luhansk. Dia menyatakan bahwa warisan perjanjian ini menjadi alasan utama mengapa Eropa tidak akan terlibat langsung dalam negosiasi kali ini. Meskipun demikian, Eropa tetap memainkan peran penting dalam mendukung upaya perdamaian melalui saluran diplomatik lainnya. Situasi ini menciptakan dinamika yang kompleks dalam hubungan internasional, di mana AS berusaha memimpin inisiatif perdamaian sementara Eropa diposisikan sebagai pemain pendukung.

More Stories
see more