Berita
Biaya Rekonstruksi Gaza Mencapai Triliunan Rupiah
2025-02-19

Setelah 15 bulan konflik yang menghancurkan, wilayah Palestina membutuhkan dana sebesar USD53,3 miliar atau setara dengan Rp868 triliun untuk pemulihan dan rekonstruksi. Penilaian ini disampaikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan Bank Dunia. Biaya tersebut mencakup kerusakan infrastruktur, perumahan, serta dampak sosial dan ekonomi. Laporan juga menyoroti tantangan dalam mendapatkan dana dari berbagai sumber dan kebutuhan mendesak untuk menyediakan bahan bangunan ke Gaza.

Tantangan Besar dalam Pemulihan Infrastruktur

Sektor infrastruktur menjadi salah satu bagian terpenting yang membutuhkan pemulihan mendesak. Kerusakan parah pada gedung-gedung dan fasilitas vital memerlukan investasi besar. Upaya ini harus dilakukan secara bertahap selama satu dekade ke depan, dengan fokus awal pada tiga tahun pertama. Dana yang dibutuhkan untuk pemulihan ini mencerminkan urgensi situasi saat ini di Gaza.

Infrastruktur utama seperti rumah sakit, jalan raya, dan sistem utilitas telah mengalami kerusakan signifikan. Diperkirakan lebih dari 95 persen rumah sakit tidak berfungsi, sementara kerusakan pada sektor kesehatan, pendidikan, perdagangan, dan industri mencapai USD19,1 miliar. Sektor perumahan menjadi korban paling berat, dengan lebih dari 292.000 unit rumah hancur atau rusak. Hal ini membutuhkan dana sebesar USD15,2 miliar hanya untuk pemulihan perumahan. Situasi ini menunjukkan bahwa pemulihan infrastruktur adalah prioritas utama dalam rencana rekonstruksi.

Dampak Sosial dan Ekonomi yang Luas

Rekonstruksi bukan hanya soal fisik, tetapi juga melibatkan pemulihan sosial dan ekonomi. Kerugian yang dialami oleh masyarakat lokal sangat besar, menciptakan tantangan tersendiri dalam proses pemulihan. Diperlukan strategi komprehensif untuk mengatasi masalah ini.

Dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh konflik ini sangat luas. Ekonomi lokal telah mengalami kontraksi hingga 83 persen, menunjukkan dampak yang luar biasa terhadap kehidupan masyarakat. Selain itu, kerusakan parah pada sektor-sektor penting seperti kesehatan dan pendidikan memerlukan dana tambahan sebesar USD19,1 miliar. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk donor internasional, sektor swasta, dan pemerintah lokal. Koordinasi antar semua pihak ini akan menjadi kunci dalam memastikan pemulihan yang efektif dan berkelanjutan.

More Stories
see more