Berita
Ekspansi Konflik: Houthi Meluncurkan Rudal ke Pesawat AS di Laut Merah
2025-02-23

Kelompok pemberontak Houthi di Yaman baru-baru ini melakukan serangan rudal permukaan-ke-udara yang belum pernah terjadi sebelumnya, menargetkan pesawat militer Amerika Serikat di wilayah Laut Merah. Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik antara kelompok yang didukung Iran tersebut dengan pasukan AS. Meskipun rudal tersebut meleset dari targetnya, insiden ini telah memicu perdebatan kebijakan di tingkat tertinggi pemerintahan AS tentang respons yang tepat. Selain itu, serangan terhadap drone MQ-9 Reaper juga menunjukkan peningkatan ancaman terhadap aset militer AS di wilayah tersebut.

Peningkatan Tegangan Antara Houthi dan AS

Serangan rudal oleh Houthi terhadap pesawat tempur F-16 AS merupakan pertanda bahwa konflik antara kedua belah pihak semakin memanas. Pejabat AS menggambarkan insiden ini sebagai eskalasi yang signifikan, meskipun rudal tersebut gagal mencapai targetnya. Peristiwa ini berlangsung di tengah ketegangan yang sudah lama berlangsung antara Houthi dan AS, yang diperparah oleh serangan terhadap kapal-kapal kargo di Laut Merah. Serangan ini juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi AS dalam menjaga keamanan maritim di wilayah tersebut.

Selain serangan terhadap pesawat tempur, Houthi juga melancarkan rudal ke drone MQ-9 Reaper AS pada 19 Februari 2025. Ini bukan pertama kalinya mereka menargetkan drone AS; beberapa drone MQ-9 Reaper telah jatuh akibat serangan Houthi dalam setahun terakhir. Setiap drone ini bernilai sekitar USD32 juta, menurut laporan Kongres AS. Serangan ini menunjukkan kemampuan Houthi untuk merusak aset militer AS yang mahal dan penting, yang dapat memiliki dampak signifikan pada operasi militer AS di wilayah tersebut.

Dinamika Kebijakan dan Respons AS Terhadap Ancaman Houthi

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali mendeklarasikan Houthi sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) karena aksi mereka yang bertujuan mengganggu navigasi maritim di Laut Merah dan mendukung rakyat Palestina di Gaza. Keputusan ini mencerminkan pendekatan keras AS terhadap aktivitas Houthi yang dianggap merusak stabilitas regional. Pemerintah AS saat ini sedang mempertimbangkan strategi terbaik untuk merespons ancaman yang muncul dari kelompok ini.

Mengikuti pelantikan Trump sebagai presiden, Iran memberikan instruksi kepada sekutunya di Timur Tengah, termasuk Houthi, untuk bertindak dengan hati-hati dan menghindari provokasi terhadap AS. Pejabat senior Iran menyatakan bahwa pasukan di Irak dan Yaman telah diberitahu untuk tidak menargetkan aset AS dan menggunakan senjata Iran. Instruksi ini mencerminkan upaya Iran untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih luas, sementara tetap mempertahankan posisi defensif di wilayah tersebut. Namun, serangan terbaru ini menunjukkan bahwa dinamika regional tetap rumit dan penuh ketidakpastian.

More Stories
see more