Pada hari Jumat, 21 Februari 2025, Gubernur Jakarta Pramono Anung menghadiri acara melayat ke rumah duka mantan Wakapolri dan Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi Syafruddin Kambo. Acara ini berlangsung singkat namun penuh makna, dengan Pramono memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Saat ditanya oleh media tentang instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait rencana retreat pada bulan Februari 2025, Pramono memilih untuk tidak memberikan komentar.
Dalam suasana yang hening dan penuh rasa hormat, Gubernur Jakarta Pramono Anung tiba di rumah duka Syafruddin Kambo, yang terletak di Jalan Cibulan VII Nomor 30, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kunjungan ini berlangsung kurang dari 15 menit, namun cukup untuk menyampaikan penghargaan dan kenangan mendalam kepada almarhum. Pramono mengenang persahabatan panjangnya dengan Syafruddin, sejak masa awal ketika Syafruddin menjadi ajudan Jusuf Kalla hingga akhir hayatnya. Pramono juga merujuk pada pesan selamat yang disampaikan oleh Syafruddin sebelum pelantikannya sebagai Gubernur Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto.
Setelah sesi melayat, Pramono langsung menuju mobilnya tanpa memberikan komentar lebih lanjut mengenai instruksi dari Megawati Soekarnoputri. Instruksi tersebut menyangkut penundaan rencana retreat yang dijadwalkan pada tanggal 21-28 Februari 2025 di Magelang, Jawa Tengah. Beberapa pejabat penting lainnya juga hadir dalam acara melayat tersebut, termasuk Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Dengan sikap tenang dan hormat, Pramono menegaskan bahwa perjalanan hidup Syafruddin telah membawa banyak kontribusi positif bagi negara. Semoga almarhum mendapat tempat yang baik di sisi-Nya.
Berbagai tokoh yang hadir di rumah duka tersebut mengungkapkan rasa duka mendalam atas kehilangan sosok penting dalam pemerintahan Indonesia. Acara melayat ini menjadi momen refleksi dan penghargaan atas jasa-jasa Syafruddin Kambo.
Syafruddin Kambo adalah contoh nyata dari dedikasi dan kesederhanaan dalam melayani negara. Meskipun jabatan dan tanggung jawabnya tinggi, ia tetap menjaga hubungan baik dengan rekan-rekannya. Kehilangan beliau merupakan kerugian besar bagi bangsa, namun cerita dan nilai-nilai yang ia tinggalkan akan terus menginspirasi generasi penerus. Sebagai pembaca, kita dapat belajar bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik, dan hal itu dimulai dari sikap rendah hati dan komitmen yang kuat.