Kunjungan mendadak sejumlah tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke kediaman Ketua Umum partai, Megawati Soekarnoputri, menjadi sorotan di Jakarta Pusat. Beberapa pejabat penting dari partai tersebut telah berkumpul dan berdiskusi di rumah yang terletak di Jalan Teuku Umar pada hari Jumat pagi. Kehadiran mereka mencerminkan solidaritas dan dukungan dalam situasi yang sedang dialami oleh partai.
Berbagai aktivitas diperhatikan oleh wartawan yang memantau situasi di lokasi. Salah satu tokoh yang hadir adalah Ahmad Basarah, anggota Dewan Pimpinan Pusat PDIP, yang tiba sekitar pukul 10.55 WIB. Dengan penampilan sederhana, Basarah langsung masuk ke dalam rumah tanpa memberikan komentar kepada media. Tak lama setelahnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung meninggalkan tempat tersebut sekitar pukul 11.07 WIB. Pramono juga memilih untuk tidak memberikan pernyataan apapun saat keluar dari rumah Megawati.
Dalam konteks yang lebih luas, kunjungan ini terjadi setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus yang melibatkan Harun Masiku. Penahanan tersebut menandai tahap baru dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Meskipun situasi ini menantang, kunjungan para elite PDIP menunjukkan tekad kuat untuk menjaga integritas dan keterbukaan dalam menghadapi tantangan hukum. Ini merupakan langkah positif menuju reformasi dan transparansi dalam sistem politik nasional.