Berita
Inovasi Teknologi BINUS Membantu Penyandang Disabilitas Netra
2025-02-16

Universitas BINUS telah merancang dua teknologi canggih, Bee Braille Nusantara dan Sonar Vision, yang bertujuan untuk mempermudah akses literasi dan mobilitas bagi penyandang disabilitas netra. Perangkat-perangkat ini menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas tuna netra, seperti keterbatasan akses buku Braille konvensional dan hambatan dalam mobilitas sehari-hari. Salah satu mahasiswa Computer Engineering, Arthur Augusto, menjelaskan bahwa Bee Braille Nusantara berfungsi sebagai perpustakaan digital yang memungkinkan pengguna membaca teks dengan sistem Braille digital. Proyek ini awalnya merupakan prototipe dari seorang dosen, kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh mahasiswa. Saat ini, alat ini telah mendapat respons positif dari komunitas tuna netra.

Pengembangan Bee Braille Nusantara dan Sonar Vision di BINUS University

Dalam suasana penuh semangat dan dedikasi, Universitas BINUS meluncurkan dua inovasi teknologi yang dirancang khusus untuk membantu penyandang disabilitas netra. Di tengah-tengah perkembangan teknologi modern, universitas ini berkomitmen untuk menciptakan solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup para penyandang disabilitas netra. Dua inovasi tersebut adalah Bee Braille Nusantara dan Sonar Vision. Bee Braille Nusantara hadir sebagai perpustakaan digital yang memungkinkan pengguna membaca buku pengetahuan dan cerita secara mandiri menggunakan sistem Braille digital. Sementara itu, Sonar Vision dirancang untuk membantu mobilitas penyandang disabilitas netra dengan teknologi sonar yang dapat mendeteksi rintangan di sekitarnya.

Bee Braille Nusantara dikembangkan oleh tim mahasiswa dan dosen BINUS. Menurut Arthur Augusto, mahasiswa semester 6 jurusan Computer Engineering, perangkat ini menawarkan fleksibilitas dalam navigasi teks yang tidak dimiliki oleh alternatif lain seperti audiobook. "Pengguna dapat membaca langsung dengan kemampuan untuk mundur atau maju dalam teks, memberikan kontrol penuh kepada pembaca," kata Arthur. Proyek ini awalnya merupakan ide dari seorang dosen yang kemudian dilanjutkan oleh mahasiswa untuk menyempurnakan sistemnya. Perangkat ini terhubung dengan server yang berisi konten pembelajaran digital, memungkinkan akses ke berbagai jenis materi edukasi.

Sebelum diterapkan secara luas, Bee Braille Nusantara telah diuji coba di lingkungan BINUS University dan kemudian diimplementasikan di dua yayasan tuna netra. Respons dari komunitas tuna netra sangat positif karena alat ini memungkinkan mereka membaca buku secara mandiri. Koleksi buku di sistem ini saat ini mencakup sekitar 20 judul, dengan potensi penambahan lebih banyak tergantung pada lisensi dan hak cipta. Harga produksi yang lebih terjangkau dibandingkan dengan perangkat serupa di pasaran juga menjadi nilai tambah, dengan biaya sekitar Rp20 juta per unit.

Sonar Vision, sementara itu, berfokus pada membantu mobilitas penyandang disabilitas netra dengan menggunakan teknologi sonar. Alat ini mendeteksi rintangan di sekitar pengguna, memberikan informasi penting untuk navigasi aman. Dengan adanya Sonar Vision, harapannya mobilitas penyandang disabilitas netra dapat ditingkatkan secara signifikan.

Di akhir artikel, kita dapat melihat bagaimana inovasi teknologi ini memiliki dampak besar bagi komunitas tuna netra. Dengan adanya Bee Braille Nusantara dan Sonar Vision, harapan untuk akses literasi dan mobilitas yang lebih baik menjadi kenyataan. Inovasi ini tidak hanya membuka pintu baru bagi pendidikan dan kemandirian, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat BINUS University dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini adalah langkah maju yang patut dipuji dan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk terus berinovasi demi kesejahteraan semua lapisan masyarakat.

More Stories
see more