Dua putra korban penembakan memberikan keterangannya di hadapan hakim pada sidang yang digelar di Pengadilan Militer Jakarta. Kedua bersaudara, Ilyas dan Rizky, tidak bisa menahan emosi saat menceritakan peristiwa tragis yang menewaskan ayah mereka.
Menurut Rizky, dia melihat pistol dikeluarkan dari jendela mobil dan tembakan ditujukan ke arah kerumunan di mana ayahnya berada. Dia menjelaskan bahwa setelah insiden tersebut, dia baru berani keluar ketika dua mobil terlibat, Brio dan Sigra, telah pergi. "Saya melihat ayah saya sudah terkapar," tuturnya dengan suara gemetar.
Saat mendeskripsikan momen-momen pasca penembakan, Rizky tidak bisa menahan air matanya. Hakim meminta dia untuk tenang sejenak sebelum melanjutkan. Sebelum bermaksud memberikan keterangan, Rizky juga menceritakan upayanya mencari pertolongan di Polsek Cinangka. Meskipun situasi darurat, pihak polisi tidak memberikan pendampingan yang dibutuhkan.
Mereka kemudian menghubungi Asosiasi Rental Indonesia di Tangerang untuk mendapatkan bantuan. Akhirnya, tiga individu datang membantu: Agus Zimi, Ramli, dan Fajrie. Berdasarkan informasi GPS, mereka menemukan mobil rental di parkiran minimarket Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya respons cepat dan tepat dari pihak berwenang dalam situasi darurat. Kerjasama antara masyarakat dan institusi keamanan sangat diperlukan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Dengan harapan adanya peningkatan protokol keamanan dan komunikasi yang lebih baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua orang.