Pernyataan tegas diberikan oleh petinggi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terkait isu yang beredar di media sosial. Menanggapi seruan untuk menarik dana dari bank milik negara, COO BPI Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa informasi tersebut menyesatkan dan perlu diluruskan. Dia menjelaskan bahwa dana masyarakat tidak digunakan sebagai modal bagi Danantara. "Informasi ini harus disosialisasikan dengan benar kepada publik," ujarnya.
Keadaan bank-bank milik negara juga dipastikan sangat baik dan solid, bahkan diakui sebagai salah satu yang terbaik di kawasan ASEAN. "Kita memiliki fundamental yang kuat dan pengawasan ketat terhadap pengelolaan investasi dan aset-aset BUMN," tambahnya. Struktur organisasi Danantara dirancang secara cermat dengan berbagai tingkat pengawasan, termasuk Dewan Pengawas, Dewan Penasehat, dan berbagai komite pemantauan.
Melalui struktur berlapis ini, Danantara bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja badan investasi tersebut. CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan bahwa setiap lapisan pengawasan memiliki perannya masing-masing untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. "Struktur ini dirancang agar kita dapat bekerja secara efektif dan bertanggung jawab," ungkap Rosan. Hal ini menunjukkan komitmen Danantara dalam menjaga kepercayaan publik dan mendukung stabilitas ekonomi nasional.