Pertemuan antara dua negara besar berlangsung di ekowisata Kali Talang, Gunung Merapi. Para pemimpin dari Indonesia dan Norwegia bertemu untuk memperkuat komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan. Delegasi yang dipimpin oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Iklim serta Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Eriksen melakukan penanaman pohon sebagai simbol kerja sama bilateral. Dalam kunjungan ini, mereka juga mengevaluasi implementasi MoU yang mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan.

Momen penting lainnya adalah peluncuran produk bioprospeksi dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Produk skincare seri acne ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dengan pengembangan ekonomi lokal. Selain itu, kedua menteri sepakat untuk melanjutkan kerjasama FOLU Net Sink 2030, sebuah program yang bertujuan melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim melalui sektor kehutanan. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Norwegia telah berlangsung selama 75 tahun, dan kedua negara berkomitmen untuk mempertahankan hubungan tersebut hingga tahun 2030.

Para tamu asing tidak hanya puas dengan hasil kerja sama yang sudah ada tetapi juga terpesona oleh keindahan alam Indonesia. Menteri Bjelland menyampaikan rasa kagumnya atas cara Indonesia menjaga hutan-hutannya. Dia bahkan berencana untuk kembali mengunjungi Taman Nasional Gunung Merapi untuk berlibur. Kunjungan ini menegaskan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan harus dilakukan secara kolaboratif. Dengan langkah-langkah konkret seperti penanaman pohon dan pengembangan produk lokal, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.