Hotman Paris, seorang pengacara terkenal di Indonesia, mengalami penurunan kondisi kesehatan yang mendadak saat menjalani persidangan. Dia telah dirawat di rumah sakit dan berencana melanjutkan perawatan di Singapura. Melalui unggahan Instagram, Hotman membagikan kabar tentang kondisinya dan rencana pemulihannya. Dia menjelaskan bahwa dirinya harus menjalani transfusi darah karena kadar hemoglobin yang rendah. Untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, Hotman akan terbang ke Singapura dengan pesawat pribadi yang disiapkan oleh anak sulungnya. Situasi ini menunda persidangan hingga pekan depan.

Detil Perjalanan Penyakit Hotman Paris dan Rencana Pemulihan di Singapura

Pada tanggal 20 Februari 2025, dalam suasana tegang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Hotman Paris tiba-tiba mengalami penurunan kondisi kesehatan yang drastis. Wajahnya tampak pucat, dan dia kesulitan berkonsentrasi pada pertanyaan kuasa hukum terdakwa. Mengingat situasi tersebut, hakim memutuskan untuk menunda persidangan hingga tanggal 27 Februari 2025. Beberapa orang kemudian membantu membawa Hotman turun melalui lift menuju rumah sakit terdekat.

Berada di rumah sakit, Hotman menjalani serangkaian pemeriksaan medis. Dalam unggahan Instagramnya pada 23 Februari, Hotman mengabarkan bahwa kadar hemoglobin (Hb) darahnya turun dari standar 14 menjadi 9,7. Hal ini mendorong tim dokter untuk melakukan transfusi darah. Lima dokter spesialis berpartisipasi dalam proses perawatan, dan kondisinya mulai membaik. Namun, untuk memastikan pemulihan yang optimal, Hotman berencana terbang ke Singapura pada pagi hari 24 Februari 2025. Anak sulungnya, Frank, telah menyediakan pesawat pribadi untuk perjalanan tersebut. Di Singapura, lima dokter spesialis lainnya siap memberikan perawatan komprehensif.

Razman Arif Nasution, lawan Hotman dalam kasus pencemaran nama baik, juga mengungkapkan kekhawatirannya. Dia berharap agar Hotman dapat segera pulih sehingga persidangan bisa dilanjutkan tanpa hambatan.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab besar. Kasus Hotman Paris menunjukkan bahwa bahkan individu yang kuat pun bisa mengalami momen-momen rentan. Semoga perjalanan pemulihannya lancar dan dia dapat kembali ke aktivitasnya dengan penuh semangat.