Vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati, yang dikenal dengan nama panggung Twister Angel, telah menjadi sorotan media setelah lagu kritiknya terhadap polisi viral. Namun, kontroversi ini berlanjut ketika Novi dipecat dari pekerjaannya sebagai guru di SDIT Mutiara Hati, Banjarnegara. Keputusan pemberhentian tersebut didasarkan pada pelanggaran kode etik sekolah dan peraturan yayasan. Situasi ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat, menyoroti isu kebebasan berekspresi dan aturan institusi pendidikan.

Pengumuman Resmi tentang Pemberhentian Novi

Keputusan untuk memberhentikan Novi Citra Indriyati sebagai guru di SDIT Mutiara Hati disampaikan oleh Kepala Sekolah, Eti Endarwati. Sekolah ini menjelaskan bahwa penghentian tersebut dilakukan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh yayasan. Proses penilaian melibatkan serangkaian pertimbangan sebelum akhirnya diputuskan bahwa Novi telah melanggar kode etik sekolah.

Menurut Eti Endarwati, laporan mengenai aktivitas Novi sebagai vokalis band bergenre punk pertama kali diterima pada 5 Februari 2025. Setelah melakukan penelusuran dan mendapatkan keterangan dari Novi, pihak sekolah dan yayasan memutuskan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut lembaga pendidikan tersebut. "Sebagai lembaga pendidikan Islam, kami memiliki standar etika dan peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh tenaga pengajar," ujar Eti. Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa semua anggota staf mematuhi prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.

Dampak Sosial dan Reaksi Publik Terhadap Penghentian Novi

Kabar penghentian Novi Citra Indriyati sebagai guru di SDIT Mutiara Hati menyebar luas dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Meskipun situasi di sekolah tampak berjalan seperti biasa, kasus ini menjadi topik hangat di media sosial. Banyak pihak yang mempertanyakan keadilan keputusan tersebut dan membahas pentingnya kebebasan berekspresi dalam konteks institusi pendidikan.

Berbagai opini muncul dari masyarakat, mulai dari dukungan terhadap hak Novi untuk mengekspresikan pandangannya hingga kritik terhadap aturan sekolah yang dianggap terlalu ketat. Beberapa menyatakan bahwa penghentian ini mencerminkan konflik antara kebijakan lembaga pendidikan dan hak individu untuk berekspresi secara bebas. Di sisi lain, ada juga yang memahami posisi sekolah dalam menerapkan standar etika tertentu. Diskusi ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara aturan institusi dan hak-hak individu dalam masyarakat modern.