Berita terbaru mengenai figur publik Nikita Mirzani kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, ia resmi menjadi tersangka dalam kasus yang melibatkan dugaan pengancaman dan pemerasan. Selain Nikita, seorang individu berinisial IM juga ikut terlibat. Kasus ini bermula dari perselisihan antara Nikita dengan seorang pengusaha kecantikan bernama Reza Gladys. Reza merasa dirugikan oleh pernyataan Nikita yang dianggap mencemarkan nama baiknya serta adanya dugaan ancaman. Laporan ini diajukan ke Polda Metro Jaya pada awal Desember 2024, dan setelah penyelidikan mendalam, polisi menemukan bukti yang cukup untuk menaikkan status mereka dari saksi menjadi tersangka.
Kasus ini muncul akibat perselisihan antara Nikita Mirzani dan Reza Gladys, seorang pengusaha kecantikan. Perselisihan ini berawal dari pernyataan Nikita yang dianggap merugikan Reza. Reza lalu melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang pada bulan Desember 2024. Menurut laporan, Reza mengklaim telah mengalami kerugian finansial hingga Rp4 miliar karena tindakan yang diduga dilakukan oleh Nikita. Polisi kemudian melakukan penyelidikan mendalam dan mengumpulkan bukti yang cukup untuk menetapkan Nikita dan IM sebagai tersangka. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa dua alat bukti kuat telah ditemukan, sehingga memungkinkan peningkatan status mereka.
Pada tanggal 20 Februari 2025, Nikita dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Siber Polda Metro Jaya. Namun, pihak kuasa hukumnya meminta penundaan dengan alasan pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan. “Penyidik telah menerima surat penundaan pemeriksaan terhadap tersangka atas nama saudara IM dan saudari NM dari kuasa hukum tersangka pada tanggal 19 Februari 2025,” jelas Ade. Alasan penundaan ini disebabkan oleh keperluan pekerjaan yang tidak bisa didelegasikan. Polisi menjamin akan mengirimkan surat panggilan kedua untuk memastikan keduanya hadir dalam pemeriksaan berikutnya.
Keputusan untuk menetapkan Nikita Mirzani dan IM sebagai tersangka merupakan langkah penting dalam proses hukum. Penyidik Direktorat Siber Polda Metro Jaya telah mengantongi bukti yang cukup kuat untuk membuat keputusan ini. Meskipun pemeriksaan awal ditunda, pihak kepolisian tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai aturan. Langkah-langkah selanjutnya termasuk pengiriman surat panggilan kedua agar keduanya dapat dipanggil kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut.