Pada hari Kamis, 20 Februari 2025, Istana Kepresidenan menjadi saksi penting bagi pelantikan sebanyak 961 kepala daerah di seluruh Indonesia. Salah satu pasangan yang akan dilantik adalah Pramono Anung dan Rano Karno sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Acara ini merupakan momen bersejarah yang melibatkan serentak pelantikan ratusan pemimpin daerah. Prosesi ini dimulai dengan kirab dari Monumen Nasional (Monas) ke Istana Merdeka, menandakan perjalanan simbolis menuju kepemimpinan baru.
Dalam persiapan untuk acara besar ini, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno telah mengalami proses panjang. Mereka berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan suara mayoritas, mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta mengumumkan hasil resmi tersebut pada Desember 2024. Kini, mereka siap mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin ibu kota.
Berikut ini riwayat pendidikan kedua tokoh ini. Pramono Anung, lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 11 Juni 1963, menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya. Ia lulus dari SMA Negeri 1 Kediri pada tahun 1982. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan fokus pada Teknik Pertambangan, dan berhasil meraih gelarnya pada tahun 1988. Latar belakang pendidikan ini memberikan fondasi kuat bagi karirnya di bidang pemerintahan.
Rano Karno juga memiliki latar belakang pendidikan yang solid. Meskipun detail spesifik tentang jalur pendidikannya tidak disebutkan, pengalaman dan kemampuan yang ia miliki telah membuktikan bahwa ia mampu bekerja sama dengan Pramono Anung dalam menjalankan tugas sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Keduanya dipilih oleh masyarakat Jakarta untuk memimpin ibu kota dengan visi dan misi yang jelas.
Acara pelantikan ini bukan hanya formalitas, tetapi juga penanda awal era baru bagi DKI Jakarta. Dengan dukungan dari rakyat dan komitmen terhadap pembangunan, Pramono Anung dan Rano Karno siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi positif bagi masa depan Jakarta. Hari ini, mereka resmi menjadi bagian dari sejarah Indonesia, membuka lembaran baru dalam kepemimpinan daerah.