Pendirian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menandai era baru dalam pengembangan ekonomi nasional. Kehadiran institusi ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu. Menurutnya, Danantara akan memainkan peran penting sebagai katalis pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang terstruktur dan program hilirisasi yang efektif.
Kerangka hukum yang kuat menjadi fondasi bagi operasional Danantara. Dengan disahkannya Undang-Undang BUMN, lembaga ini memiliki landasan yang kokoh untuk mewujudkan misinya. Todotua menekankan bahwa semua pihak harus bersatu dalam mendukung upaya pemerintah untuk mencapai kemandirian ekonomi nasional. "Kita semua harus bekerja sama agar visi ini dapat direalisasikan dengan baik," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Danantara melalui penandatanganan Keputusan Presiden. Acara peluncuran ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk mantan presiden dan wakil presiden, serta pemimpin partai politik dan sejumlah pejabat tinggi negara. Keppres ini mengatur pembentukan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara, yang bertujuan untuk mengelola investasi di sektor-sektor strategis dengan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat luas.
Danantara diproyeksikan sebagai motor penggerak investasi dan hilirisasi nasional. Dengan kerja sama antar berbagai pihak, diharapkan lembaga ini dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci sukses dalam menjalankan misi Danantara demi kemajuan bangsa.