Perselingkuhan antara Raja Charles III dan Camilla Parker Bowles, serta kisah tragis Putri Diana, menjadi salah satu cerita paling ikonik dalam sejarah Kerajaan Inggris. Kisah ini bukan hanya tentang cinta yang rumit, tetapi juga menciptakan spekulasi luas mengenai peristiwa-peristiwa misterius. Dalam rentang waktu puluhan tahun, hubungan segitiga ini telah mempengaruhi dinamika keluarga kerajaan dan menarik perhatian publik global.
Cerita dimulai dengan pertemuan awal antara Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles pada era 1970-an. Meski mereka memiliki hubungan dekat, tekanan dari lingkungan kerajaan membuat mereka terpisah. Charles kemudian menikahi Putri Diana, yang menjadi simbol kecantikan dan kemanusiaan bagi masyarakat. Namun, pernikahan mereka tak berjalan mulus karena kehadiran Camilla yang masih mendominasi pikiran Charles.
Kehadiran Camilla dalam hidup Charles menciptakan situasi yang sulit bagi Diana. Ketegangan semakin memuncak saat dia menyadari bahwa suaminya masih menjalin hubungan romantis dengan Camilla. Pada wawancara BBC terkenal pada tahun 1995, Diana secara gamblang mengungkapkan bahwa ada "tiga orang dalam pernikahan ini". Pernyataan ini menandakan permulaan akhir dari pernikahan mereka. Hubungan perselingkuhan Charles dan Camilla menjadi sorotan publik pada awal 1990-an, yang membawa rasa sakit mendalam bagi Diana. Akhirnya, pada tahun 1992, pasangan ini resmi bercerai.
Setelah perceraian, kehidupan Charles dan Diana berubah drastis. Charles kembali menjalin hubungan dengan Camilla, sementara Diana memulai babak baru dalam hidupnya. Namun, nasib buruk menimpa mantan putri kerajaan tersebut. Setahun setelah perceraian, Diana meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Paris, meninggalkan kesedihan mendalam bagi banyak orang.
Tragedi kematian Diana tidak hanya mempengaruhi keluarga kerajaan, tetapi juga memicu spekulasi luas tentang penyebab kematian tersebut. Beberapa teori konspirasi mengaitkan kematian Diana dengan intrik politik atau bahkan upaya untuk menghapus jejak hubungan segitiga yang kontroversial. Bagaimanapun, cerita ini akan selalu menjadi bagian penting dalam sejarah Kerajaan Inggris, merefleksikan kompleksitas dan dramatisasi kehidupan para anggota kerajaan.