Berita
Pencairan Aset Rusia oleh Uni Eropa untuk Mendukung Ukraina
2025-02-23

Uni Eropa tengah mempertimbangkan langkah-langkah inovatif untuk mengubah aset Rusia yang telah diblokir menjadi sumber dana bagi Ukraina. Langkah ini bertujuan untuk mendukung keuangan dan pertahanan Ukraina, seiring dengan potensi pengurangan bantuan dari Amerika Serikat. Diskusi sedang berlangsung tentang bagaimana aset-aset tersebut dapat digunakan sebagai jaminan dalam proses klaim internasional, serta cara-cara hukum lainnya yang dapat dijalankan untuk mengekstraksi kompensasi atas kerusakan yang dialami Ukraina.

Pendekatan Hukum dan Diplomatik untuk Pencairan Aset

Banyak pilihan sedang dipertimbangkan oleh Uni Eropa untuk memfasilitasi pencairan aset milik Bank Sentral Rusia. Salah satu pendekatan yang muncul adalah menggunakan aset-aset tersebut sebagai jaminan dalam Komisi Klaim Internasional yang direncanakan. Jika Rusia menolak membayar ganti rugi, aset-aset ini dapat disita. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa Rusia bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkannya kepada Ukraina, dan membantu negara tersebut memulihkan diri.

Dalam diskusi ini, para pejabat Uni Eropa mengeksplorasi berbagai opsi, termasuk penyitaan aset-aset Rusia sebagai bentuk kompensasi atas kerusakan infrastruktur energi Ukraina. Mereka juga mempelajari apakah putusan Mahkamah Pidana Internasional atau perhitungan ganti rugi dapat memberikan dasar hukum yang cukup untuk tindakan ini. Namun, proposal untuk penyitaan aset secara penuh telah ditolak oleh beberapa negara anggota seperti Jerman dan Prancis karena konsekuensi hukum dan ekonomi yang mungkin timbul. Bank Sentral Eropa juga menyuarakan keprihatinannya terhadap ide tersebut.

Persiapan dan Implementasi Komisi Klaim Internasional

Langkah-langkah persiapan untuk pembentukan Komisi Klaim Internasional sedang dilakukan. Tujuannya adalah untuk menilai kerusakan yang dialami Ukraina dan menentukan jumlah kompensasi yang harus dibayarkan. Ini menjadi salah satu cara bagi Uni Eropa untuk memastikan adanya mekanisme yang transparan dan adil dalam proses pemulihan dan kompensasi.

Komisi Eropa telah menyatakan bahwa pembentukan Komisi Klaim Internasional akan dimulai pada tanggal 24 Maret, dengan diskusi awal antara para menteri luar negeri pada 24 Februari. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa keadilan tidak dapat dicapai tanpa kompensasi yang sesuai. Oleh karena itu, Rusia harus bertanggung jawab atas agresinya dan membayar atas kerusakan yang ditimbulkannya. Langkah ini mencerminkan komitmen kuat Uni Eropa untuk mendukung Ukraina dalam mengatasi dampak konflik.

More Stories
see more