Perusahaan Listrik Negara (PLN) merancang pembangunan jaringan transmisi yang mencakup lebih dari 63.000 kilometer hingga tahun 2040. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi ketidaksesuaian antara lokasi sumber energi terbarukan dan pusat permintaan energi. Dengan investasi sebesar USD235 miliar, PLN berkomitmen untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan pentingnya memastikan bahwa proyek-proyek ini dapat dibiayai dengan baik, layak secara ekonomi, dan memiliki risiko yang terkelola.
Penggunaan teknologi modern seperti smart grid dan penelitian tentang energi nuklir menjadi fokus utama dalam upaya memenuhi kebutuhan energi bersih di masa depan. Darmawan menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor dan internasional sangat penting dalam mewujudkan transisi energi. Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pencapaian target swasembada energi, tetapi juga membantu mengatasi tantangan perubahan iklim global. Menurutnya, solusi lokal saja tidak cukup; dibutuhkan kerjasama kebijakan, strategi, inovasi teknologi, dan investasi bersama.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia dapat bertransformasi menjadi pemimpin dunia dalam transisi energi. Proyek jaringan transmisi ini bukan hanya langkah penting bagi negara, melainkan juga kontribusi signifikan terhadap tujuan global dalam mengatasi perubahan iklim. Melalui kerjasama yang erat, kita dapat mencapai misi besar ini dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.