Berita
Penguatan Sektor Perkebunan Indonesia Melalui Kolaborasi Strategis
2025-02-26

Peran penting BUMN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional semakin diperkuat dengan hadirnya Danantara. Dengan pendekatan yang inovatif, perusahaan ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan rencana bisnis perkebunan negara. Optimasi aset dan peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi menjadi fokus utama untuk mencapai tujuan ini. Negara agraris seperti Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor perkebunan, yang tidak hanya menyerap tenaga kerja tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kolaborasi antara PTPN Group dan Danantara dinilai sangat strategis oleh Co-Founder PasaRDana, Hans Kwee. Transformasi yang telah dilakukan oleh PTPN Group sejak tahun 2021 hingga 2023, termasuk konsolidasi anak usaha dan efisiensi operasional, telah membuka peluang baru untuk sinergi lebih luas. Upaya restrukturisasi utang dan peningkatan akuntabilitas telah mengubah predikat perusahaan dari merugi menjadi pencetak laba. Total laba bersih konsolidasi mencapai Rp13,6 triliun sejak 2021 hingga kuartal III-2024. Hal ini menunjukkan bahwa PTPN Group siap untuk berkolaborasi dengan Danantara dalam merealisasikan rencana bisnis yang lebih ambisius.

Sector perkebunan memiliki potensi luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Luas lahan Holding BUMN Perkebunan mencapai 1,18 juta hektare, dengan salah satu sub holding, Palm Co, memiliki lahan sawit terbesar di dunia. Proses hilirisasi produk perkebunan seperti kelapa sawit, karet, teh, tebu, dan kopi akan memberikan nilai tambah yang signifikan. Investasi tinggi dalam teknologi produksi modern diperlukan untuk mewujudkan hal ini, dan Danantara dapat menjadi solusi penting. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.

More Stories
see more