Pada Senin, 24 Februari 2025, di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan penunjukan baru untuk Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menurut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Menteri BUMN Erick Thohir akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas, sedangkan Mantan Gubernur Bank Indonesia, Muliaman Hadad, menjadi Wakil Ketua. Selain itu, Menteri Investasi Rosan Roeslani akan memimpin operasional Danantara dengan bantuan dari Pandu Patria Sjahrir dan Dony Oskaria.

Dalam pengumuman tersebut, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa Badan Pengelola Investasi Danantara akan memiliki dua struktur utama: holding operasional dan holding investasi. Untuk posisi ini, Dony Oskaria ditunjuk sebagai pemegang holding operasional, sementara Pandu Sjahrir akan bertanggung jawab atas holding investasi. Struktur ini dirancang untuk memastikan efisiensi dan fokus pada aspek-aspek kunci dalam pengelolaan investasi nasional.

Presiden juga berencana untuk melibatkan mantan presiden sebagai penasihat bagi lembaga ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas dan mendalam serta memastikan bahwa Danantara beroperasi dengan integritas tinggi dan cinta tanah air. Mantan presiden dipandang sebagai figur yang memiliki pengalaman dan pengetahuan luas dalam hal pemerintahan dan ekonomi.

Kehadiran Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas dan Rosan Roeslani sebagai pemimpin operasional menandai langkah penting dalam reformasi sistem investasi di Indonesia. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh berpengalaman dan mantan pemimpin negara, Badan Pengelola Investasi Danantara diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.