Artis senior yang dikenal dengan nama Fariz RM telah kembali menjadi perhatian publik setelah mengalami penangkapan keempatnya terkait kasus penyalahgunaan narkotika. Informasi ini disampaikan oleh pihak berwenang yang menegaskan bahwa penyanyi legendaris tersebut sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sebelumnya, Fariz RM telah beberapa kali terlibat dalam insiden serupa, menunjukkan pola perilaku yang memprihatinkan.
Dalam penangkapan terbarunya, Fariz RM ditahan di daerah Bandung, Jawa Barat. Penyidik Satnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan telah mengonfirmasi penahanannya namun belum memberikan detail lebih lanjut. Saat ini, artis tersebut sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi mental dan fisik Fariz RM, serta dampaknya terhadap karirnya di industri musik.
Fariz RM, yang dikenal luas melalui lagu-lagu populer seperti "Sakura," telah memiliki sejarah panjang dengan masalah narkoba. Pada tahun 2007, ia pertama kali tertangkap dengan barang bukti ganja di Jakarta Selatan. Insiden ini kemudian berulang pada tahun 2015 ketika ia ditangkap lagi di rumahnya di Bintaro Jaya. Setiap kali penangkapan terjadi, masyarakat dan penggemarnya selalu berharap bahwa ini akan menjadi pelajaran bagi sang artis untuk berubah. Namun, kenyataannya jauh dari harapan tersebut.
Sejak pertama kali tertangkap pada tahun 2007, Fariz RM telah empat kali terlibat dalam kasus narkoba. Setiap insiden membawa konsekuensi serius baik secara hukum maupun sosial. Pada penangkapan pertamanya, ia ditemukan dengan ganja seberat 5 gram, sementara penangkapan berikutnya melibatkan jumlah yang lebih besar dan jenis narkotika yang berbeda. Ini menunjukkan eskalasi dalam tingkat penyalahgunaannya.
Terakhir, pada tahun 2018, Fariz RM ditangkap dengan barang bukti sabu dan obat-obatan terlarang lainnya. Insiden ini tidak hanya merusak reputasinya sebagai seniman tetapi juga mempengaruhi hubungan profesional dan pribadinya. Meskipun telah melewati periode rehabilitasi, tampaknya Fariz RM masih kesulitan untuk sepenuhnya lepas dari kebiasaan buruk tersebut. Masyarakat kini menantikan langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh pihak berwenang untuk memastikan bahwa Fariz RM mendapatkan bantuan yang diperlukan agar bisa pulih dan menjalani hidup yang lebih baik.