Perselisihan hukum antara kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Nasution, dan Laura Meizani alias Lolly mencapai titik puncak. Razman mengungkapkan kekecewaannya terhadap Lolly yang diduga membuat laporan palsu, menyebabkan kliennya menjadi tersangka dalam kasus dugaan persetubuhan dan aborsi anak di bawah umur. Tim hukum Vadel menemukan bukti baru yang mendukung argumen mereka, dan berencana melaporkan balik Lolly atas tuduhan memberikan keterangan palsu kepada penyidik.

Penyelidikan Baru dan Bukti yang Menyokong

Razman Nasution mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan investigasi mendalam dan menemukan beberapa bukti baru yang dapat membantu mempertahankan kliennya. Informasi ini diproses secara paralel dengan komunikasi yang baik antara tim hukum dan keluarga Badjideh. Kasus ini telah berlangsung selama hampir tujuh bulan, dan tim hukum Vadel telah bekerja keras untuk mencari celah dalam kasus tersebut.

Tim hukum Vadel menekankan bahwa mereka telah menghabiskan waktu dan energi yang sangat besar untuk membela kliennya. Awalnya, mereka tidak menemukan celah dalam kasus tersebut, tetapi sekarang mereka menemukan dua alat bukti yang sah dan meyakinkan bagi penyidik. Ini memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut, termasuk melaporkan balik Lolly atas dugaan keterangan palsu. Razman juga menjelaskan bahwa informasi baru ini dapat membuka jalan untuk peninjauan ulang kasus tersebut.

Tuduhan Balasan dan Kontroversi Kronologi

Berdasarkan temuan baru, Razman dan timnya merencanakan langkah hukum terhadap Laura Meizani. Mereka menduga adanya perbuatan pidana yang dilakukan oleh Lolly, terutama terkait dengan tuduhan aborsi. Razman mengklaim bahwa Lolly pernah mengaku hamil pada 9 Mei 2024 kepada penyidik, yang dinilai aneh karena dia baru saja pulang dari Inggris. Selain itu, ada indikasi bahwa Lolly memiliki hubungan romantis dengan pria lain saat tinggal di Inggris.

Tim hukum Vadel menyoroti kronologi peristiwa yang menunjukkan bahwa hubungan antara Vadel dan Lolly dimulai setelah Lolly kembali dari Inggris. Hal ini bertentangan dengan klaim awal yang menyebabkan Vadel menjadi tersangka. Razman juga menegaskan bahwa Lolly pernah mengaku kepada tim hukum bahwa dia tidak pernah berhubungan intim dengan Vadel. Rekaman percakapan ini menjadi bukti penting yang akan digunakan dalam proses hukum mendatang.