Moments of Reflection and Apologies

Ketika berdiri di hadapan media, Fariz RM tidak bisa menyembunyikan rasa sesalnya. Ia mengekspresikan penyesalan mendalam atas pilihannya yang telah membawa dirinya kembali ke dalam masalah hukum. Dengan nada suara yang getir, ia menjelaskan bahwa kesalahan ini bukan hanya merugikan dirinya, tetapi juga menciptakan beban berat bagi orang-orang terdekatnya, khususnya anak dan istri yang selalu mendukungnya.

Fariz RM mengakui bahwa ini bukan pertama kalinya ia menghadapi situasi serupa. Namun, kali ini rasanya lebih berat karena ia merasa telah mengecewakan banyak pihak. Melalui momen refleksi ini, ia berharap dapat memperbaiki kesalahannya dan memberikan pelajaran bagi orang lain agar tidak mengulangi jalan yang sama. Setiap kata yang diucapkannya dipenuhi dengan emosi dan harapan untuk perubahan yang lebih baik.

Seeking Support Through Prayer

Dalam situasi yang sulit ini, Fariz RM memilih untuk mencari dukungan melalui doa. Ia memahami bahwa proses hukum yang akan dijalani tidaklah mudah, namun dengan bantuan Tuhan dan doa dari semua pihak, ia percaya bahwa segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar. Doa menjadi sumber kekuatan yang penting baginya dalam menghadapi tantangan ini.

Fariz RM menegaskan bahwa doa bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan orang-orang yang terlibat dalam kasus ini. Ia berharap doa-doa tersebut dapat membantu menciptakan suasana yang positif dan mendukung proses hukum agar berlangsung dengan adil dan transparan. Melalui doa, ia yakin bahwa ada harapan untuk pemulihan dan perbaikan.