Pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, para wartawan Jakarta Selatan mengambil inisiatif unik untuk mempromosikan gaya hidup sehat melalui olahraga. Dengan menggelar acara Spartan Fun Badminton di GOR Pasar Minggu, mereka tidak hanya mendorong rekan-rekan jurnalis untuk menjaga kesehatan tetapi juga mempererat hubungan antar sesama. Acara ini mendapat dukungan dari berbagai pihak dan menjadi momen penting bagi insan pers untuk berinteraksi serta memperkuat sinergi dengan komunitas lokal.
Pada hari Sabtu, 22 Februari 2025, dalam suasana musim penghujur yang segar, GOR Pasar Minggu menjadi saksi dari semangat baru yang ditunjukkan oleh Pokja Wartawan Jakarta Selatan. Para peserta, mayoritas adalah jurnalis dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, berkumpul untuk merayakan HPN dengan cara yang berbeda. Ketua Pelaksana Aji Atmoko menegaskan bahwa meskipun pekerjaan mereka sering kali menuntut, menjaga kesehatan tetap menjadi prioritas utama.
Bukan hanya sebagai ajang pertandingan, acara ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi. Puluhan hadiah diberikan kepada peserta, baik itu juara maupun doorprize yang dibagikan secara acak. Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, menyambut positif kegiatan ini dan berharap kerjasama antara pemerintah daerah dengan media dapat terus berjalan dengan baik. Kepala Humas PP PBSI, Dadi Krismantono, juga memberikan apresiasi atas peran media dalam mempromosikan olahraga nasional.
Selain itu, Corporate Communications Director Danone Indonesia menegaskan dukungannya terhadap kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, terutama para jurnalis yang setiap hari bekerja keras menyampaikan informasi kepada publik.
Dalam rangkaian acara tersebut, semua pihak sepakat bahwa kolaborasi antara media dan dunia olahraga akan terus ditingkatkan demi mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan peduli terhadap prestasi nasional.
Dari perspektif seorang pembaca, acara ini membuka mata kita tentang pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan. Melalui inisiatif seperti ini, kita diajak untuk memahami bahwa bahkan profesi yang seringkali identik dengan tekanan tinggi pun harus selalu memprioritaskan kesehatan. Ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental dan emosional, yang tentunya akan berdampak positif pada kualitas pekerjaan dan kehidupan sosial.