Pertumbuhan tanaman kurma yang biasanya identik dengan kawasan gurun pasir, ternyata dapat tumbuh subur di wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Tanah di sana memiliki unsur yang mirip dengan tanah di Madinah, memungkinkan pertumbuhan yang cepat dan hasil yang berkualitas tinggi. Kurma dari Lombok Utara telah mendapatkan pengakuan internasional, termasuk peringkat ke-7 terbaik dunia dalam ajang Khalifa International Date Palm Award and Agricultural Innovation 2023. Area tanam saat ini mencapai 35 hektare dan direncanakan diperluas hingga 2.000 hektare. Selain produktivitasnya, perkebunan kurma juga menarik minat wisatawan, berpotensi menjadi destinasi agrowisata unggulan.

Kualitas Kurma Lombok Utara Mendapat Pengakuan Internasional

Perkebunan kurma di Lombok Utara telah berhasil menghasilkan buah dengan cita rasa yang sangat khas, menduduki peringkat ke-7 terbaik dunia dalam sebuah ajang internasional. Ini menunjukkan bahwa kondisi tanah dan iklim setempat sangat mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Para petani di daerah ini telah menunjukkan semangat besar dalam membudidayakan kurma, dengan area tanam yang terus diperluas.

Kurma dari Lombok Utara tidak hanya tumbuh subur tetapi juga memiliki kualitas yang luar biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur tanah di sana sangat mirip dengan tanah di Madinah, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman kurma yang optimal. Anggota DPRD Provinsi NTB, Rohani, menyampaikan bahwa laju kecepatan angin di Lombok Utara juga berpengaruh positif pada pembuahan kurma, bahkan di luar musim. Hal ini menjadikan produksi kurma di sini tidak mengenal musim. Selain itu, cita rasa kurma lokal telah diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia, seperti dibuktikan oleh prestasi di ajang Khalifa International Date Palm Award and Agricultural Innovation 2023 di Abu Dhabi. Rohani sendiri merasakan langsung kenikmatan kurma tersebut dan mengapresiasi upaya para petani yang telah bekerja keras untuk mengembangkan budidaya ini.

Potensi Agrowisata Perkebunan Kurma

Perkebunan kurma di Lombok Utara tidak hanya fokus pada produktivitas tetapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata. Setiap akhir pekan, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung untuk melihat proses pertumbuhan dan panen kurma. Dengan demikian, perkebunan ini dapat menjadi daya tarik wisata unggulan bagi daerah tersebut.

Selain produktivitasnya yang tinggi, perkebunan kurma di Lombok Utara juga menawarkan pengalaman wisata yang unik. Banyak pengunjung yang tertarik untuk melihat secara langsung bagaimana kurma tumbuh dan dipanen. Para petani setempat menyambut baik kedatangan wisatawan, memberikan informasi tentang proses budidaya dan memperkenalkan berbagai varietas kurma. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah wisatawan yang datang semakin meningkat, menunjukkan bahwa perkebunan kurma memiliki potensi besar sebagai destinasi agrowisata. Rohani berharap bahwa dengan pengembangan lebih lanjut, perkebunan kurma dapat menjadi salah satu ikon pariwisata utama di Lombok Utara, menarik lebih banyak pengunjung dan mendukung perekonomian setempat.