Di ibukota Jakarta, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah membuka kesempatan bagi para pendidik untuk berpartisipasi dalam program Pertukaran Guru Indonesia-Korea tahun 2025. Program ini bertujuan memperluas wawasan budaya dan metode pengajaran serta memberikan pengalaman internasional kepada guru-guru di Indonesia. Pendaftaran dibuka hingga pertengahan Maret 2025 dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh calon peserta.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman antara dua negara, program pertukaran ini telah dilaksanakan sejak tahun 2013. Tujuan utamanya adalah memperkuat hubungan bilateral melalui pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik dalam bidang pendidikan. Untuk tahun 2025, program ini akan mencakup 15 provinsi di Indonesia, termasuk Bengkulu, Riau, Kalimantan Selatan, dan beberapa wilayah lainnya. Calon peserta dapat mendaftar secara online melalui situs resmi Kemendikdasmen.
Program ini menargetkan guru-guru yang memiliki pengalaman mengajar minimal lima tahun pada jenjang pendidikan dasar atau menengah. Peserta harus berusia antara 30 hingga 45 tahun dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Selain itu, mereka juga harus bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau guru tetap di lembaga pendidikan swasta. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan peluang bagi guru-guru untuk mengembangkan keterampilan profesional mereka, tetapi juga memperluas jaringan internasional.
Berpartisipasi dalam pertukaran guru ini akan memberikan manfaat signifikan bagi para pendidik. Mereka akan mendapatkan pengalaman langsung tentang cara mengajar di lingkungan multikultural dan belajar dari metode pengajaran modern yang diterapkan di Korea. Hal ini tentunya akan memperkaya pengetahuan dan wawasan mereka, serta membantu dalam implementasi inovasi pendidikan di sekolah-sekolah di Indonesia. Melalui interaksi dengan rekan-rekan dari Korea, guru-guru Indonesia juga dapat memperdalam pemahaman tentang budaya dan nilai-nilai yang ada di sana.
Kesempatan ini bukan saja bermanfaat bagi para guru yang terlibat, tetapi juga berdampak positif pada siswa-siswa di kedua negara. Dengan adanya pertukaran pengetahuan dan pengalaman, metode pengajaran yang lebih efektif dapat dikembangkan dan diterapkan. Ini akan membantu menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan global di masa depan. Oleh karena itu, program pertukaran guru ini menjadi langkah penting dalam upaya memajukan kualitas pendidikan di kedua negara.