Pada malam hari yang mendalam, Indonesia kehilangan salah seorang tokoh penting dalam sejarah kepolisian. Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo meninggal dunia pada tanggal 20 Februari 2025 di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Berusia 63 tahun, sosok yang dikenal luas ini menutup lembar hidupnya setelah berjuang melawan penyakit. Selama karirnya, Syafruddin telah menjadi bagian penting dalam banyak bidang, termasuk pemerintahan dan kepolisian nasional. Artikel ini akan mengenang perjalanan hidup dan kontribusi signifikan yang dibuat oleh mantan wakil kepala polisi negara tersebut.

Syafruddin Kambo lahir di Makassar pada 12 April 1961. Sebagai lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1985, ia memulai karirnya sebagai Kasubnit Patroli Kota di Polda Metro Jaya. Perlahan namun pasti, kariernya terus berkembang. Pada tahun 2004, ia dipercaya untuk memimpin Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur dan juga menjadi ajudan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Prestasi ini membuka jalan bagi promosi-promosi lebih lanjut, termasuk menjadi Wakapolda Sumatera Utara pada tahun 2009 dan Kapolda Kalimantan Selatan pada September 2010.

Karier Syafruddin semakin cemerlang ketika ia menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Polri dari 2012 hingga 2015. Di posisi strategis ini, ia berperan penting dalam menjaga integritas institusi kepolisian. Tahun 2015, Syafruddin dipromosikan menjadi Kepala Lemdikpol Polri, sebuah posisi yang memungkinkannya berkontribusi dalam pembentukan generasi baru petugas kepolisian. Puncak karirnya tiba ketika ia ditunjuk sebagai Wakapolri periode 2016-2018, di mana ia memainkan peran vital dalam modernisasi dan reformasi institusi kepolisian.

Masa jabatan sebagai Wakapolri bukanlah satu-satunya pencapaian besar dalam hidup Syafruddin. Ia juga pernah menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo, menunjukkan kepercayaan publik terhadap kapabilitas dan integritasnya. Meskipun telah pensiun, nama Syafruddin Kambo tetap dikenang sebagai salah satu tokoh yang berkomitmen pada reformasi dan penegakan hukum di Indonesia.

Berakhirnya perjalanan hidup Syafruddin Kambo meninggalkan rasa kehilangan yang mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat luas. Namun, warisan dan kontribusinya dalam memajukan institusi kepolisian serta pemerintahan Indonesia akan selalu dikenang. Semoga pengabdian dan dedikasinya dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus berusaha membangun bangsa yang lebih baik.