Karya terbaru dari sineas Indonesia, Bayu Pamungkas, membawa penonton pada perjalanan mistis melalui layar lebar. Film ini menggali budaya dan kepercayaan lokal melalui kisah seorang individu yang memiliki kemampuan unik untuk menemukan mereka yang hilang. Dengan latar belakang spiritual Sunda, cerita ini memperkenalkan audiens kepada profesi langka yang dikenal sebagai tukang Teleum atau Palika. Para pemain ternama seperti Sarwendah, Dennis Adhiswara, dan lainnya turut meramaikan produksi film ini.
Melalui lensa sutradara Bayu Pamungkas, penonton diajak menyusuri dunia misterius di mana batas antara alam nyata dan supranatural menjadi kabur. Cerita berpusat pada tokoh utama yang dipersenjatai dengan kemampuan spiritual luar biasa. Tradisi Sunda menjadi latar penting dalam narasi ini, di mana praktek pencarian jasad yang hilang telah ada sejak lama. Profesi tukang Teleum atau Palika, meski jarang dikenal luas, memiliki peran penting dalam masyarakat tradisional.
Proses pembuatan film ini melibatkan banyak penelitian mendalam tentang budaya setempat. Tim produksi bekerja erat dengan para ahli antropologi dan tokoh masyarakat untuk memastikan representasi budaya yang akurat. Sejumlah aktor berbakat juga berpartisipasi dalam proyek ini, memberikan sentuhan emosional yang kuat pada setiap adegan. Interaksi antara karakter-karakter tersebut menciptakan dinamika yang kaya dan memikat.
Sinematografi film ini menghadirkan pemandangan indah daerah perbukitan dan hutan tropis yang menjadi latar alam cerita. Pencahayaan dan pengambilan gambar dirancang untuk menyoroti atmosfer mistis yang mengelilingi petualangan sang protagonis. Musik latar orkestra tradisional menambah kedalaman emosional, membuat penonton semakin terlibat dalam perjalanan spiritual yang ditampilkan.
Film ini mengajak penonton merenung tentang hubungan antara manusia dan alam, serta nilai-nilai warisan budaya yang masih lestari. Melalui kisah tukang Teleum, penonton diajak memahami pentingnya melestarikan kearifan lokal dan menghargai kekuatan spiritual yang ada di sekitar kita. Narasi ini menawarkan perspektif baru tentang bagaimana tradisi dapat hidup berdampingan dengan modernitas.